Logo Bloomberg Technoz

Ke depan, sepertinya harga emas masih akan berkilau. Mengutip Bloomberg News, Goldman Sachs Group Inc memperkirakan harga emas pada akhir 2025 bisa mencapai US$ 3.100/troy ons. Naik dari proyeksi sebelumnya yaitu US$ 3.000/troy ons.

Analis Goldman Sach Lina Thomas dan Daan Struyven dalam risetnya menyebut, harga emas bahkan bisa menyentuh US$ 3.300/troy ons jika ketidakpastian makin tinggi. Salah satu sumber ketidakpastian itu adalah kebijakan tarif yang diterapkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. 

“Kami mempertahankan rekomendasi Go for Gold. Kami melihat ada lindung nilai yang tinggi dari emas di tengah meningkatkan ketegangan dagang,” tegas riset itu.

Selain itu, tingginya permintaan dari berbagai bank sentral akan ikut mendongrak harga emas. Akibat ketidakpastian di pasar, akan banyak bank sentral yang kembali memburu emas.

Harga emas batangan akan naik karena permintaan bank sentral. (Bloomberg)

Analisis Teknikal

Lalu bagaimana dengan prediksi harga emas untuk hari ini? Apakah rekor baru akan pecah lagi?

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), emas kokoh di zona bullish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 71,73.

RSI di atas 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bullish. Namun kalau sudah di atas 70, maka berarti sudah jenuh beli (overbought).

Sementara indikator Stochastic RSI ada di 45,29. Menghuni area jual (short) meski tidak terlalu kuat.

Oleh karena itu, sepertinya investor patut waspada dengan risiko koreksi harga emas. Maklum, kenaikannya sudah terlalu tinggi. Butuh koreksi sehat, butuh konsolidasi.

Ada kemungkinan harga emas akan menguji support US$ 2.910/troy ons yang merupakan Moving Average (MA) 5. Jika tertembus, maka MA-10 di US$ 2.894/troy ons bisa menjadi target selanjutnya.

Sedangkan target resisten ada di US$ 2.946/troy ons. Penembusan di titik ini berpotensi mengatrol harga emas menuju US$ 2.961/troy ons.

(aji)

No more pages