"Ini menjadi lebih seperti sepihak [unilateral] dan kurang kooperatif, sehingga gangguan dan ketegangan akan diproyeksikan," ujarnya.
Dengan demikian, Sri Mulyani mengatakan saat ini merupakan waktunya bagi pemimpin dunia untuk menjadi lebih terbuka dan waspada terhadap arah ekonomi global dan kebijakan.
Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi dunia 2025 lebih tinggi dari proyeksi sebelumnya menjadi 3,2%. Ini terutama dipengaruhi prospek pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) yang meningkat, di tengah ekonomi negara lain yang melambat.
Secara umum, Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan divergensi pertumbuhan ekonomi dunia melebar dan ketidakpastian pasar keuangan global berlanjut.
"Perekonomian AS tumbuh lebih kuat dari perkiraan, didukung oleh stimulus fiskal yang meningkatkan permintaan domestik dan kenaikan investasi di bidang teknologi yang mendorong peningkatan produktivitas," kata Perry dalam Konferensi Pers Hasil Rapat Dewan Gubernur BI periode Januari 2025, Rabu (15/1/2025).
(lav)

































