“Tetapi perlu kami tegaskan bahwa penyidikan ini masih merupakan penyidikan umum, general investigation yang tentunya diharapkan bahwa dgn proses penyidikan ini akan menjadi terang dari tindak pidana yang sedang disidik sesuai aturan yang ada, dan menemukan tersangkanya,” ucap dia.
Dalam keterangan kepada awak media, Harli juga sempat menyinggung bahwa penyidikan perkara ini berkaitan dengan tata kelola gas. Ia menyatakan, kelangkaan gas Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 kilogram menjadi salah satu perhatian pihaknya.
Kendati begitu, dirinya mengelaborasi lebih lanjut maksud dari pernyataannya tersebut. Ia hanya menyatakan, bahwa penyidikan dilakukan terkait dengan tata kelola dalam perkara tersebut.
“Dapat juga kami tambahkan bahwa dalam perkara ini tentu juga terkait dengan bagaimana responsifnya institusi Kejaksaan menyikapi katakanlah tata niaga atau tata kelola gas seperti contohnya yang sekarang sedang dirasakan masyarakat. Adanya kelangkaan gas LPG, nah itu juga menjadi perhatian dari penyidik karena juga terkait holding atau terkait dengan tata kelola dalam perkara ini,” klaim dia.
Berdasarkan pantauan Bloomberg Technoz kedatangan tim Kejagung diketahui mulai pukul 8.45. Penggeledahan berlangsung selama tujuh jam.
Koordinator Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Agung, I Made Sudarmawan, menyampaikan bahwa pemeriksaaan berlangsung mulai pukul 12.00. Belum ada keterangan lebih rinci terkait kasus dan alat bukti yang diamankan.
(azr/spt)
