Logo Bloomberg Technoz

Meskipun tren jangka panjang Bitcoin cenderung meningkat, Calvin mengingatkan bahwa volatilitas tetap menjadi tantangan utama bagi investor. Seperti yang telah terjadi sejak awal kemunculannya, di mana harga Bitcoin mengalami naik-turun yang tajam.

CEO Tokocrypto Calvin Kizana. (Pramesti Regita Cindy/Bloomberg Technoz)

Oleh karena itu, ia tetap menekankan bahwa edukasi menjadi kunci bagi para investor untuk dapat berinvestasi dengan bijak.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, analisis dari Standard Chartered menyebut sosok Donald Trump bisa membawa aset kripto Bitcoin mencapai harga US$500.000 hingga akhir masa jabatannya sebagai Presiden AS kelak.

Ramalan Bitcoin bisa menyentuh US$500.000, terang Geoffrey Kendrick, Kepala Riset Aset Digital, berdasarkan pada dua faktor; peningkatan akses investor ke Bitcoin di bawah pemerintahan saat ini dan penurunan volatilitas secara bertahap karena infrastruktur pasar yang matang.

"Akses membaik di bawah pemerintahan Trump. Arus masuk dana oleh institusional akan terus meningkat," tulis Kendrick dilansir Benzinga, Kamis (6/2/2025).

"Kombinasi ini — lebih banyak akses, dengan volumenya yang lebih rendah — cukup untuk mendorong Bitcoin menjadi US$500.000 sebelum Trump meninggalkan jabatannya," tambahnya.

Kendrick mengatakan bahwa peningkatan akses melalui ETF sangat penting untuk lintasan jangka panjang Bitcoin karena memberikan eksposur yang lebih luas bagi peserta keuangan tradisional.

Adapun sepanjang hari kemarin, Kamis (6/2/2024), Bitcoin mencoba kembali ke level US$100.000 dengan serangkaian rebound 0,7% hingga pukul 18.30 waktu Indonesia, atau bertengger di kisaran harga US$98.657.

Altcoin seperti Ehtereum dan TRON juga naik masing-masing 0,1% (menjadi US$2.810) dan 1,4% (menjadi US$0,22). Dogecoin mengalami koreksi 2,1% dan sementara ada di level US$0,26. Solana jatuh lebih dalam, sekitar 3% bertahan di US$199,71.

(prc/ros)

No more pages