Logo Bloomberg Technoz

IHSG Ditutup Melemah 1,93% Saat Cadev Indonesia Cetak Rekor

Muhammad Julian Fadli
07 February 2025 17:20

Pekerja di depan layar pergerakan perdagangan saham (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (8/4/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Pekerja di depan layar pergerakan perdagangan saham (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (8/4/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah hingga ambles 1,93% dan 132,96 poin di 6.742,57 pada penutupan Jumat (7/2/2025). Sementara rupiah menguat 0,36% ke posisi Rp16.282/US$ saat Bank Indonesia mengumumkan Cadangan Devisa RI sentuh rekor tertinggi mencapai US$ 156,1 miliar.

Pada perdagangan sepanjang hari IHSG bergerak terus melemah, rentang perdagangan terjadi 6.875,59 sampai dengan terendahnya 6.656,72. Data perdagangan memperlihatkan nilai transaksi mencapai Rp13,07 triliun dari sejumlah 17,3 miliar saham yang diperjualbelikan dengan frekuensi terbilang 1,31 juta kali.

Penutupan IHSG Sesi II pada Jumat 7 Februari 2025 (Bloomberg)

Tercatat hanya ada penguatan 191 saham, dan sebanyak-banyaknya 417 saham terjadi pelemahan. Sedangkan terdapat 188 saham stagnan.

Saham-saham energi, saham barang baku, dan saham infrastruktur menjadi pemberat laju IHSG dengan tertekan mencapai 6,28%, 4,04%, dan 1,96%, disusul oleh pelemahan pada saham konsumen non primer dengan drop 0,99%.

Sejumlah saham energi yang menjadi pendorong pelemahan IHSG ialah, saham PT Petrosea Tbk (PTRO) yang jatuh 24,6%, saham PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) ambles 19,9% terutama saham PT Sillo Maritime Perdana Tbk (SHIP) drop 19,5%.