Bursa Asia Diprediksi Melemah Jelang Rilis Ketenagakerjaan AS
News
07 February 2025 06:10

Richard Henderson - Bloomberg News
Bloomberg, Bursa saham Asia diprediksi mengalami penurunan pada Jumat (07/02/2025), setelah pergerakan yang cenderung datar di Wall Street. Para investor menantikan data ketenagakerjaan AS yang akan menjadi indikator penting bagi arah kebijakan suku bunga bank sentral AS atau The Federal Reserve (The Fed).
Kontrak berjangka untuk saham Australia, Hong Kong, dan Jepang mengalami penurunan, sebagian dipengaruhi oleh menguatnya yen. Mata uang Jepang itu terus menguat terhadap dolar AS selama empat hari berturut-turut, mencapai level tertinggi sejak awal Desember di kisaran 151 per dolar. Sementara itu, Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba dijadwalkan bertemu dengan Presiden AS Donald Trump pada Jumat ini.
Di Wall Street, indeks S&P 500 ditutup menguat 0,4%, sementara Nasdaq 100 naik 0,5% pada Kamis (06/02/2025). Namun, saham Amazon.com Inc mengalami penurunan dalam perdagangan setelah jam kerja, menyusul laporan keuangan yang menunjukkan proyeksi laba kuartal ini lebih rendah dari ekspektasi analis. Hasil tersebut mencerminkan peningkatan belanja perusahaan untuk mendukung layanan kecerdasan buatan (AI).
Di pasar obligasi, imbal hasil Treasury AS sedikit turun pada Kamis. Indeks dolar, yang mengukur kekuatan dolar AS terhadap mata uang utama lainnya, tidak mengalami perubahan signifikan.