Ketiga adalah dinamika nilai tukar ringgit Malaysia. Kemarin, mata uang Negeri Harimau Malaya terapresiasi 0,67% terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
CPO adalah aset yang dibanderol dalam ringgit. Saat ringgit menguat, maka kontrak CPO jadi lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lain.
Analisis Teknikal
Kemudian bagaimana ramalan harga CPO hari ini? Apakah bisa bangkit atau malah kian terjepit?
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), CPO masih agak tersangkut di zona bearish. Terbukti dengan Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 47. RSI di bawah 50 menunjukan suatu aset sedang dalam posisi bearish.
Namun, indikator Stochastic RSI sudah berada di 87. Di atas 80, yang artinya tergolong jenuh beli (overbought). Maklum, harga sempat naik 5 hari berturut-turut.
Oleh karena itu, ada kemungkinan harga CPO akan kembali terkoreksi. Namun koreksinya terbatas saja.
Target support terdekat adalah MYR 4.298/ton. Jika tertembus, maka MYR 4.266/ton bisa menjadi target berikutnya.
Sedangkan target resisten ada di MYR 4.329/ton. Penembusan di titik ini berpotensi mengantar harga CPO naik ke arah MYR 4.356/ton.
(aji)
































