Jadi, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di level Rp8.170 itu seperti yang terlihat di laman Google hari ini, sejatinya adalah harga dolar AS sekitar seperempat abad silam.
Setelah itu, rupiah tidak pernah lagi menyentuh level tersebut. Malah, bila melihat grafiknya, harga dolar AS terus melesat naik yang mengindikasikan nilai rupiah makin lemah bila dipertukarkan dengan mata uang Amerika itu.
Rupiah memang termasuk salah satu mata uang terlemah di dunia. Bahkan dengan kini rupiah tak mampu bangkit dari kisaran Rp16.000-an, mata uang Indonesia itu masuk dalam daftar 10 valuta terlemah di dunia bila disandingkan dengan dolar AS.
Selama Januari 2025 saja, rupiah keluar sebagai mata uang dengan kinerja terburuk di Asia karena membukukan pelemahan terdalam terhadap dolar AS, mencapai 1,21% year-to-date.
Pelemahan rupiah lebih buruk dibanding rupee India dan peso Filipina pada saat yang sama. Bahkan rupiah juga kalah telak dari ringgit Malaysia yang mencatat penguatan 0,27% pada periode yang sama.
Pada penutupan pasar spot hari Jumat, misalnya, rupiah ditutup di level Rp16.300/US$. Sementara hari Sabtu ini, pasar spot valas tidak aktif.
Adapun kurs tengah Bank Indonesia, Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR), mencatat nilai rupiah di posisi Rp16.312/US$.
Namun, rupiah masih diperdagangkan dalam bentuk kontrak forward (Non Deliverable Forward) di pasar offshore atau mancanegara. Perdagangan rupiah NDF masih berlangsung sampai Sabtu dini hari tadi atau sampai penutupan bursa New York pada Jumat sore waktu setempat.
Mengacu data Bloomberg, rupiah NDF tenor 1 bulan ditutup di level Rp16.377/US$. Sedangkan rupiah NDF tenor lebih pendek, yakni 1 minggu, ditutup di kisaran Rp16.330/US$.
Untuk kontrak NDF pasangan valuta USD/IDR tenor 3 bulan, pada Jumat waktu New York ditutup di posisi Rp16.398/US$. Lantas, untuk tenor 6 bulan dan 12 bulan, masing-masing ditutup di posisi Rp16.475/US$ dan Rp16.689/US$.
(rui)




























