Sumber mikro dan makro nutrien seperti zat besi dan vitamin D berasal dari heme atau hewani dan non-heme dari nabati.
"Kalau dulu dikatakan sumber zat besi atau vitamin yang paling banyak dari bayam atau sayur itu sebenarnya salah. Karena nyatanya sumber zat besi heme itu punya daya serap 20 kali lebih tinggi dan tubuh, sedangkan yang non-heme itu penyerapannya relatif lebih rendah dan dipengaruhi nutrisi lain. Jadi kalau cari sumber zat besi dan vitamin, sebaiknya dari protein hewani seperti ayam, daging, hati ayam, ikan, udang, dan lain sebagainya," jelasnya.
Untuk pangan non-heme seperti sayur dan kacang-kacangan, meskipun bernutrisi tinggi, tapi ada hal-hal yang bisa menghambat penyerapannya di dalam tubuh atau disebut antinutrien.
"Misalnya di dalam teh atau kopi ada tanin, itu akan menghambat penyerapan zat besi. Kemudian dalam nutrisi berbasis nabati juga ada antinutrien antara lain ada serat, fitat, dan lainnya," ungkapnya.
(dec/spt)
































