Trump juga mengisyaratkan kemungkinan pertemuan dengan Presiden China Xi Jinping, sembari menyebut bahwa dirinya telah menerima undangan ke China. Selain itu, ia menandatangani perintah untuk menyelidiki praktik perdagangan yang dianggap tidak adil secara global, termasuk kepatuhan China terhadap kesepakatan yang dicapai pada masa jabatan pertamanya.
Sebagai salah satu anggota tetap Komite Tetap Politbiro yang dipimpin Xi, Ding menegaskan bahwa China telah berusaha memperluas impor dan mempertahankan tarif rendah pada level rata-rata 7,3%. Ia juga menyoroti kebijakan nol tarif untuk negara-negara kurang berkembang sebagai upaya China memperluas pengaruhnya di kawasan Global South.
Surplus perdagangan China mencatat rekor sebesar US$992 miliar tahun lalu, didorong oleh ekspor yang kuat. Namun, posisi ini dapat terancam oleh tarif dari negara-negara seperti Uni Eropa dan Brasil, yang telah mengambil langkah membatasi masuknya produk murah dari China.
Ding juga menekankan daya tarik China bagi investor asing di tengah potensi meningkatnya ketegangan geopolitik. Ia berjanji untuk menghapus hambatan bagi perusahaan dan mengundang lebih banyak investor asing ke pasar domestik.
"Pintu China untuk keterbukaan tidak akan ditutup, bahkan akan terbuka lebih lebar. Lingkungan bisnis kami juga akan terus membaik," katanya.
China berupaya menjaga momentum pertumbuhan ekonomi setelah data terbaru menunjukkan target pertumbuhan tahunan tercapai. Meski demikian, ekonomi tetap bergantung pada perdagangan, dengan permintaan domestik yang masih lemah meski ada stimulus besar pada akhir September lalu.
Pada Januari 2020, Beijing menandatangani kesepakatan fase pertama dengan Washington, yang mencakup rencana belanja senilai US$200 miliar untuk mengurangi ketimpangan perdagangan dengan AS. Namun, pandemi yang melanda tak lama setelahnya menghambat rantai pasok global, membuat China kemungkinan tidak memenuhi target tersebut.
China dijadwalkan mengumumkan target pertumbuhan ekonomi 2025 pada sidang tahunan parlemen pada Maret mendatang. Target tersebut diperkirakan akan serupa dengan tahun lalu, berdasarkan target provinsi yang telah diumumkan. Beijing juga berkomitmen melonggarkan kebijakan moneter, meningkatkan belanja fiskal, dan memberi prioritas lebih pada peningkatan konsumsi.
Selain menghadiri pertemuan di Davos, Ding juga dijadwalkan mengunjungi Belanda, menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri China sebelumnya.
(bbn)






























