Logo Bloomberg Technoz

Investor Asing Diam-diam Akumulasi 10 Saham Ini, BBRI Jadi Target

Muhammad Julian Fadli
21 January 2025 07:56

Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Selasa (16/4/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Selasa (16/4/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pada perdagangan saham kemarin, Senin 20 Januari 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona hijau dengan keberhasilan menguat 16,07 poin, dan 0,22% di posisi 7.107,51.

Berseberangan dengan kenaikan IHSG, investor asing justru melangsungkan aksi jual bersih (net sell) mencapai Rp317,01 miliar pada perdagangan saham di pasar reguler. Sama halnya, di seluruh pasar investor asing juga mencatat net sell sejumlah Rp276,27 miliar.

Adapun investor asing mencatat net sell yang amat banyak pada saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mencapai Rp799,71 miliar. Imbas tekanan jual, saham BBCA melemah 2,78% dan ditutup di posisi Rp9.625/saham.

Penutupan Saham BBCA pada Senin 20 Januari 2025 (Bloomberg)

Berikut 10 saham dengan angka net sell tertinggi oleh investor asing selama perdagangan kemarin, Senin (20/1/2025):

  1. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp799,71 miliar
  2. PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) Rp106,73 miliar
  3. PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) Rp15,18 miliar
  4. PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) Rp11,11 miliar
  5. PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) Rp7,47 miliar
  6. PT Petrosea Tbk (PTRO) Rp7,35 miliar
  7. PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) Rp6,41 miliar
  8. PT Panin Financial Tbk (PNLF) Rp5,46 miliar
  9. PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) Rp5,08 miliar
  10. PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) Rp4,99 miliar

Sedang, investor asing mencatatkan net buy terbanyak pada saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) mencapai Rp356,39 miliar. Dengan masifnya aksi beli, saham Bank BRI berhasil melesat 3,18% menuju Rp4.220/saham.

Penutupan Saham BBRI pada Senin 20 Januari 2025 (Bloomberg)