Lebih dari separuh responden survei percaya bahwa kapitalisme lebih banyak menimbulkan kerugian daripada manfaat, termasuk 55% dari mereka yang berusia 18–34 tahun. Mayoritas orang dewasa muda juga menganggap disinformasi, serangan daring, atau kekerasan terhadap orang atau properti sebagai cara yang tepat untuk membawa perubahan.
Hasil survei menunjukkan korelasi antara kepercayaan dan pertumbuhan ekonomi yang menjelaskan mengapa Arab Saudi, UEA, dan India secara konsisten menunjukkan tingkat kepercayaan kelembagaan yang tinggi — sementara yang sebaliknya berlaku untuk negara-negara termasuk Jerman, Jepang, dan Korea Selatan di mana pemerintah mengalami kesulitan ekonomi dan politik.
“Kebutuhan yang paling mendesak adalah memulihkan optimisme ekonomi,” kata Edelman. “Penelitian kami menunjukkan bahwa ketika orang melihat solusi, mereka lebih berharap dan bersedia berkorban demi kebaikan bersama. Ketika kepercayaan diperoleh, optimisme tumbuh.”
Laporan tersebut muncul menjelang pertemuan tahunan Forum Ekonomi Dunia di Davos. Laporan risiko forum tersebut, yang diterbitkan minggu lalu, menunjukkan misinformasi dan disinformasi menjadi kekhawatiran utama para pembuat kebijakan dalam jangka waktu dua tahun.
(bbn)
