Pelemahan dolar AS jadi pendorong harga emas. Kemarin, Dollar Index (yang mencerminkan posisi greenback di hadapan 6 mata uang utama dunia) melemah 0,11%.
Dalam sepekan terakhir, indeks ini terpangkas 0,21%.
“Investor menekan tombol pause setelah reli panjang,” ujar Jose Torres dari Interactive Brokers, seperti dikutip dari Bloomberg News.
Ya, dolar AS memang telah menjalani reli. Dalam sebulan terakhir, Dollar Index menguat 1,87. Selama setahun ke belakang, kenaikannya lebih dari 5%.
Emas adalah aset yang dibanderol dalam dolar AS. Saat mata uang Negeri Paman Sam terdepresiasi, maka emas jadi lebih murah bagi investor yang memegang mata uang lain. Permintaan naik, harga pun mengikuti.
Analisis Teknikal
Lalu bagaimana dengan proyeksi harga emas hari ini? Apakah akan ada kenaikan 4 hari beruntun?
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), emas mantap di zona bullish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 62,33. RSI di atas 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bullish.
Akan tetapi, perlu diwaspadai bahwa indikator Stochastic RSI sudah menyentuh 100. Paling tinggi, sangat jenuh beli (overbought).
Oleh karena itu, bukan tidak mungkin harga emas akan terkoreksi. Maklum, kenaikannya sudah lumayan tinggi, Risiko koreksi teknikal tentu akan membayangi.
Target support terdekat adalah Moving Average (MA) 5 di US$ 2.688/troy ons. Jika tertembus, maka MA-10 di US$ 2.669/troy ons bisa menjadi target selanjutnya.
Adapun target resisten terdekat adalah US$ 2.716/troy ons. Penembusan di titik ini berpotensi mendongkrak harga emas menuju US$ 2.739/troy ons.
(aji)




























