Logo Bloomberg Technoz

Korban, yang merupakan warga negara Kamboja dan Prancis, menyeberang ke Thailand dari Kamboja pada siang hari Selasa bersama istri dan saudara laki-lakinya, kemudian pergi ke Bangkok menggunakan bus sebelum ia ditembak mati.

Lim Kimya merupakan anggota Partai Penyelamat Nasional Kamboja, oposisi populer yang dibubarkan oleh pengadilan menjelang Pemilu 2018 atas dugaan rencana pengkhianatan, yang pada saat itu dianggap sebagai rekayasa oleh partai.

Pengadilan Thailand sebelumnya mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk pengemudi taksi sepeda motor berusia 41 tahun, yang menurut tiga petugas polisi kepada Reuters adalah mantan Marinir.

Juru bicara pemerintah Kamboja, Pen Bona mengatakan pembunuhan itu merupakan masalah otoritas Thailand. Ia mengatakan pemerintah Kamboja sering dituduh oleh "ekstremis" oposisi sebagai dalang berbagai insiden.

Pemerintah Thailand menjanjikan "investigasi menyeluruh dan mendalam."

"Otoritas Thailand memberikan perhatian yang semestinya pada kasus ini, dengan memperhatikan masalah keamanan publik yang nyata," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Thailand, Nikorndej Balankura.

Kedutaan Kamboja dan Prancis belum memberikan respons atas kabar ini.

Pemerintah Kamboja, yang dipimpin oleh Partai Rakyat Kamboja selama lebih dari empat dekade, telah melakukan tindakan keras yang kejam selama bertahun-tahun terhadap para pengkritiknya, di mana sejumlah politisi dan aktivis dijatuhi hukuman penjara. Banyak yang in absentia, dan ratusan lainnya melarikan diri ke pengasingan. Pemerintah membantah telah menganiaya oposisi.

Lim Kimya bukanlah anggota vokal gerakan oposisi. Baik polisi maupun pemerintah Thailand mengatakan mereka masih mencari tahu motif pembunuhannya.

(ros)

No more pages