Logo Bloomberg Technoz

Ini Alasan Megawati Tolak Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

Redaksi
12 December 2024 13:25

Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri saat HUT PDIP ke-51 di Sekolah Partai PDI Perjuangan, Rabu (10/1/2024). (Tangkapan Layar Youtube PDIP)
Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri saat HUT PDIP ke-51 di Sekolah Partai PDI Perjuangan, Rabu (10/1/2024). (Tangkapan Layar Youtube PDIP)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri mengungkap cerita alasan partai berlambang kepala banteng tersebut akhirnya memilih tak bergabung dengan koalisi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Dia mengatakan, banyak pihak yang sebenarnya memberikan saran dan mendesak PDIP untuk bergabung ke Koalisi Indonesia Maju atau KIM Plus. Akan tetapi, menurut dia, keputusan politik tersebut tidak cukup strategis bagi PDIP.

"Banyak yang nyuruh, bu gabunglah ke sono [Presiden Prabowo]. Terus saya bilang, kalau gabung dapatnya apa? Ini presiden [ke-5] lho, masa gabung," ujar Megawati saat pidato dalam acara peluncuran buku milik Todung Mulya Lubis, Kamis (12/12/2024).

Hal ini merujuk pada posisi strategis yang diberikan Prabowo kepada para ketua umum utama dari KIM Plus. Pada Kabinet Merah Putih, para ketua umum mendapatkan posisi sebagai menteri koordinator, menteri, wakil menteri, dan utusan khusus presiden.

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono menjabat Menteri Koordinator bidang Infrastruktur; Pembangunan Kewilayahan; dan Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan menjabat Menteri Koordinator bidang Pangan; dan mantan Ketua Umum Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra sebagai Menteri Koordinator bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan.