Logo Bloomberg Technoz

Rosan menegaskan ketika investor menanamkan modal di Indonesia untuk membangun hilirisasi nikel, harapnya tidak hanya nilai tambah yang didapat, tetapi juga peningkatan dari sumber daya manusia (SDM).

Nikel Akan Habis

Di sisi lain, Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara (Dirjen Minerba) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tri Winarno mengungkapkan cadangan nikel diramal tidak akan cukup hingga 2045.

Tri menyebut cadangan nikel Indonesia saat ini menguasai 42% dari total pasokan dunia, dengan produksi bijih sebesar 200 juta ton per tahun. Pada 2045, angka itu diproyeksikan naik menjadi sekitar 5 miliar ton karena tingginya tingkat produksi bijih nikel.

“Kita mau ngomong Indonesia Emas masih 20 tahun lagi. Lima tahun kemudian [cadangan nikel] kita habis, ya ini enggak lucu lah,” beber Tri.

Melihat cadangan nikel yang rawan habis, Tri menjelaskan pemerintah akan mengupayakan menambah cadangan nikel dengan eksplorasi yang dilakukan oleh Badan Geologi di Bandung. Kemudian, pemerintah juga akan memberikan wilayah penugasan kepada BUMN, BUMD, hingga pihak swasta.

Tak hanya itu, pemerintah akan melakukan lelang wilayah yang telah disiapkan dengan melakukan perluasan di daerah yang telah memiliki izin usaha pertambangan (IUP). “Apabila memang ada potensi kepenerusan sumber daya dan cadangan,” kata dia.

(mfd/wdh)

No more pages