Logo Bloomberg Technoz

Turki Resesi Dipicu Bunga Acuan Tinggi

News
29 November 2024 16:20

Pasar di Turki. (Dok: Bloomberg)
Pasar di Turki. (Dok: Bloomberg)

Baris Balci - Bloomberg News

Bloomberg, Turki secara teknikal mulai memasuki resesi pada kuartal ketiga. Suku bunga yang tinggi menghambat pertumbuhan dengan meredam produksi industri dan investasi di negara dengan ekonomi senilai US$ 1,3 triliun tersebut.

Pertumbuhan ekonomi Turki terkontraksi 0,2% dari secara kuartalan, menandai penurunan kedua berturut-turut dan mengkonfirmasi terjadinya resesi teknis, menurut data yang dirilis oleh badan statistik negara.

Turki membukukan pertumbuhan tahunan sebesar 2,1% di kuartal III-2024. Para ekonom yang disurvei oleh Bloomberg memperkirakan ekspansi sebesar 2,5%.

Tingkat pertumbuhan tahunan telah turun tajam dibandingkan dengan kuartal pertama yang kuat dan rata-rata sebelum pandemi di atas 5%. “Ke depan, pertumbuhan kemungkinan akan tetap lemah,” kata Selva Bahar Baziki dari Bloomberg Economics dalam sebuah catatan menjelang rilis data.

Bloomberg Billionaires Index Indonesia