Bloomberg Technoz, Jakarta - PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) atau Bank BTN, yang berfokus pada pembiayaan perumahan berhasil mencatat kenaikan laba bersih 1,86% menjadi Rp1,5 triliun di sepanjang enam bulan pertama tahun 2024.
Pertumbuhan bank pelat merah tersebut ditopang oleh kenaikan pendapatan bunga mencapai 10,6% menjadi Rp14,96 triliun.
Pencapaian positif tersebut seiringan dengan penyaluran kredit dan pembiayaan mencapai Rp352,06 triliun di sepanjang Semester I-2024, meningkat 14,4% dari sebelumnya Rp307,66 triliun. Hasil tersebut berhasil ada di atas panduan 2024 Bank BTN di 10%–11%.
Sejalan dengan kenaikan tersebut, pembiayaan perumahan amat mendominasi total kredit dan pembiayaan dengan total Rp299,24 triliun, dengan kredit KPR subsidi menjadi kontributor terbesar, mencapai Rp171,01 triliun, yang terus meningkat 12,4% yoy.
Diikuti oleh KPR non-subsidi yang hasilnya sama memuaskan dengan kenaikan 12% yoy menjadi Rp101,76 triliun. Untuk pinjaman non-perumahan, pertumbuhannya didukung penuh oleh pinjaman komersial dan korporasi yang mencapai 40% yoy.
Baca Juga: BBTN Masuk Dalam 20 Top Companies To Watch in 2024

Profitabilitas dari pos keuntungan pendapatan administrasi dan kompensasi atas simpanan dan kredit yang diberikan tercatat mengalami lonjakan 13,58% menyentuh Rp541,02 miliar, senada dengan itu, keuntungan dari dari penjualan surat berharga juga melesat 171 kali lipat, atau 17.111% menjadi Rp347.67 miliar.
Sementara itu, dari sisi pendanaan, simpanan nasabah oleh Bank BTN berhasil menunjukkan pertumbuhan yang kuat mencapai 16,6% menjadi Rp365,4 triliun dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini sejatinya didorong oleh deposito berjangka yang tumbuh 23,2% YoY dan rekening giro 14,63%, sementara dana tabungan tetap stabil.
Perolehan Dana Murah (Current Account Saving Account /CASA) tercatat melesat 11,16% menjadi Rp189,21 triliun. Dengan itu, total aset Bank BTN pada Juni menyentuh Rp455,6 triliun, melejit 13,7% yoy.
Untuk Unit Bisnis Syariah Bank BTN di sepanjang Semester I-2024, hasilnya juga senada dengan predikat amat memuaskan dengan laba bersih mencatat peningkatan dua digit sebesar 31,7% menjadi Rp370 miliar. Simpanan bertumbuh 32% dengan rasio CASA menyentuh 53,5%.
Kualitas aset Bank BTN keseluruhan mencatatkan kinerja stabil dengan perolehan yang tetap terkendali, dengan Rasio Pinjaman Bermasalah (Non Performing Loan/NPL) bruto di 3,1%, yang masih relatif sesuai dengan panduan. Baik Biaya Kredit (Cost of Credit/CoC) maupun Risiko Pinjaman (Loan at Risk/LAR) mengalami perbaikan masing-masing menjadi 0,6% dan 21,2%.
Pada kesempatan yang sama, Bank BTN juga berhasil dalam menurunkan Funding Cost seiringan dengan sejumlah inisiatif yang dilakukan, terlihat dari penurunan Cost of Deposit ke 4,1% dari sebelumnya di 4,2%, dengan Cost of Credit hingga 1,1%.
Bank BTN tengah berfokus dengan inisiatif melalui performance superapp BTN Mobile, seperti e-deposito yang sudah menyentuh Rp4,6 triliun di Semester I-2024. Selain itu, transaksi BTN Mobile tumbuh ciamik dengan melesat 165% yoy dengan total transaksi yang mencapai 386 juta transaksi.
Secara keseluruhan, total nilai transaksi dari BTN Mobile telah mencapai Rp40,8 triliun. Perolehan tersebut juga melesat mencapai 68% yoy.
Pengguna BTN Mobile juga memiliki saldo tabungan rata-rata yang lebih tinggi, yaitu 3,6 kali lipat di angka Rp8,4 juta dibandingkan dengan Rp2,3 juta untuk non-Pengguna BTN Mobile.
Dari sisi transaksi Digital Banking, Bank BTN menerapkan tiga strategi jitu, yaitu dengan mengakuisisi dan meningkatkan transaksi digital melalui Bale by BTN, memisahkan unit Digital Banking menjadi 2 Unit Bisnis Baru (Pengembangan Perbankan Digital dan Penjualan Digital) untuk meningkatkan transaksi digital, dan juga mendorong aktivasi merchant dengan transaksi tinggi, baik dalam cakupan nasional maupun lokal.
(tim)