Logo Bloomberg Technoz

Meski begitu, perincian data CPI nanti malam mungkin akan memperlihatkan laju inflasi yang masih tersisa di beberapa kategori. "Kami memperkirakan kenaikan gaji restoran fastfood di California hingga 20% akan menaikkan harga makanan, penyumbang utama inflasi IHK," kata Anna Wong.

Ekonom menilai, laporan inflasi nanti malam dan beberapa bagian penting dari laporan PPI kemungkinan besar akan memperlihatkan disinflasi di AS telah berlanjut. "Namun, beberapa indikator masih terlihat stagnan dan akan membuat kesimpulan ini hanya bersifat tentatif," imbuhnya.

Berikut ini beberapa hal yang menjadi catatan ekonom Bloomberg Economics:

  • Inflasi IHK kemungkinan akan turun sedikit menjadi 0,35%, dibanding 0,38% sebelumnya, dengan perubahan secara tahunan menjadi melambat ke 3,4% dari tadinya 3,5%.
  • Inflasi inti akan melambat jadi 0,28% dari tadinya 0,36% secara bulanan. Sedang secara tahunan juga akan turun jadi 3,6% dari 3,8%.
  • Inflasi harga pangan dan energi diperkirakan naik 14 bps terhadap inflasi IHK. Biaya energi diprediksi meningkat 1,3% secara bulanan pada April, dibanding 1,7% sebelumnya berdasarkan penyesuaian musiman, sebagian diimbangi oleh penurunan biaya listrik dan gas alam.
  • Inflasi makanan kemungkinan meningkat jadi 0,4% dari 0,1% di bulan sebelumnya setelah adanya kenaikan gaji di banyak jaringan restoran cepat saji di California menyusul kenaikan upah minimum sebesar 20%. Makanan cepat saji menyumbang sekitar setengah dari 5,4% bobot CPI untuk delivery food.
  • Inflasi inti akan turun didorong oleh penurunan harga mobil bekas sebesar 0,5% dibandingkan penurunan 1,1% sebelumnya. Kami melihat ruang bagi harga mobil bekas untuk terus mendorong disinflasi setidaknya sepanjang musim panas.
  • Namun, inflasi jasa inti mungkin akan tetap stabil. Kami perkirakan harga sewa primer akan naik 0,38% dari 0,41% sebelumnya dan harga sewa setara pemilik naik 0,41% dibanding 0,44%. 
  • Dengan menggabungkan proyeksi inflasi IHK April dengan data inflasi harga produsen yang telah dirilis, tampaknya deflator PCE inti yang akan dirilis 31 Mei nanti akan naik 0,24%, di bawah kisaran 0,26%-0,49% dalam tiga bulan pertama tahun ini. Hal itu konsisten dengan proyeksi kami bahwa perubahan PCE inti selama 12 bulan akan melambat jadi 2,7% pertengahan tahun ini.
  • Namun, angka PCE inti yang lebih lemah menutupi beberapa tanda yang mengkhawatirkan. Pertama, kami memperkirakan pelemahan ini terutama didorong oleh penurunan tajam harga tiket pesawat yang merupakan kategori yang mudah berubah. Inflasi kemungkinan besar meningkat pada kategori 'supercore' yang lebih ketat seperti rumah sakit, jasa keuangan dan jasa makanan.
  • Kesimpulannya: laporan inflasi PPI April menunjukkan langkah ke arah yang benar di mana kami memperkirakan data inflasi CPI juga akan demikian. Seiring dengan data yang memperlihatkan perlambatan, hal itu mungkin menjaga peluang penurunan bunga The Fed pada Juli.

(rui)

No more pages
Bloomberg Billionaires Index Indonesia