Logo Bloomberg Technoz

AS Kembangkan Bom Penghancur Bunker untuk Hadapi Iran & Korut

News
15 May 2024 15:20

Tentara AS. (Sumber: Bloomberg)
Tentara AS. (Sumber: Bloomberg)

Tony Capaccio - Bloomberg News

Bloomberg, Sebuah pabrik amunisi Angkatan Darat di Oklahoma tenggara sedang diperluas, setidaknya cukup untuk tiga kali lipat produksi bulanan bom non-nuklir terbesar di AS. Bom tersebut merupakan sebuah senjata yang kerap menjadi perdebatan atas potensinya melakukan serangan terhadap fasilitas nuklir bawah tanah Iran atau Korea Utara (Korut).

Massive Ordnance Penetrator seberat 30.000 pon, yang dikenal sebagai penghancur bunker, hanya dapat dijatuhkan dari pesawat pembom siluman B-2. Ukurannya jauh lebih besar daripada bahan peledak seberat 900 kilogram yang tidak terarah, yang pengirimannya telah ditunda oleh pemerintahan Biden ke Israel karena kekhawatiran akan jatuhnya korban sipil dalam perang untuk mengalahkan Hamas di Gaza.

Angkatan Udara dalam sebuah pernyataan mengatakan fasilitas yang sedang dibangun di Pabrik Amunisi Angkatan Darat McAlester seluas 181 kilometer persegi akan secara signifikan meningkatkan produksi sesuai kebutuhan. Pejabat di fasilitas tersebut mengatakan kepada Bloomberg News selama kunjungan Jenderal Charles Brown, ketua Kepala Staf Gabungan, di bulan Maret bahwa itu setara dengan menyelesaikan sebanyak enam atau mungkin delapan bom per bulan, naik dari pengerjaan sebanyak dua bom saat ini.

Staf McAlester mengisi selongsong bom dengan bahan peledak dan memuat hulu ledak dan sekering. Boeing Co membuat perangkat ekor bom, yang menyediakan navigasi.