Logo Bloomberg Technoz

5 Siasat BI Jaga Rupiah di Tengah Ketidakpastian Ekonomi Global

Redaksi
09 May 2024 15:15

Karyawan menghitung uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan menghitung uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Bank Indonesia (BI) berjanji terus memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah untuk memitigasi dampak rambatan ketidakpastian pasar keuangan global melalui lima strategi.

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebutkan strategi pertama ialah melalui menaikkan struktur suku bunga di pasar uang rupiah. Hal ini sejalan dengan kenaikan BI Rate serta meningkatnya imbal hasil obligasi Amerika Serikat (AS) atau yield US Treasury dan premi risiko global untuk menjaga daya tarik imbal hasil dan aliran masuk portofolio asing ke aset keuangan domestik.

"Kedua, intervensi di pasar valas pada transaksi spot, DNDF (domestic non-deliverable forward), dan SBN (surat berharga negara) di pasar sekunder," ujar Perry dalam Konferensi Pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) beberapa waktu lalu.

Strategi ketiga, penguatan strategi transaksi term-repo SBN dan swap valas yang kompetitif guna menjaga kecukupan likuiditas perbankan.

Keempat, penguatan strategi operasi moneter yang pro-market untuk meningkatkan efektivitas kebijakan moneter, termasuk optimalisasi Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), Sekuritas Valas Bank Indonesia (SVBI), dan Sukuk Valas Bank Indonesia (SUVBI).