Logo Bloomberg Technoz

Suhu Bumi Pecah Rekor Lagi, Asia & Eropa Waspada Gelombang Panas

News
08 May 2024 21:00

Warga berjalan saat cuaca panas di Jakarta, Selasa (19/12/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Warga berjalan saat cuaca panas di Jakarta, Selasa (19/12/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Eamon Akil Farhat - Bloomberg News

Bloomberg, April adalah bulan ke-11 berturut-turut dengan suhu panas yang memecahkan rekor, dengan cuaca yang lebih hangat sudah melanda Asia dan musim panas yang lebih panas dari biasanya diperkirakan terjadi di Eropa.

Layanan Perubahan Iklim Copernicus milik Uni Eropa mengatakan suhu global bulan lalu berada di 1,58 derajat Celcius di atas rata-rata historis dan menandai rekor suhu bulan April terpanas yang pernah tercatat. Dua belas bulan terakhir tercatat 1,61 derajat Celcius lebih tinggi dari suhu pra-industri, melebihi ambang batas 1,5 derajat Celcius yang menurut para pembuat kebijakan dan ilmuwan dapat mengancam kehidupan di planet ini.

"Sementara variasi suhu yang terkait dengan siklus alami seperti El Niño datang dan pergi, energi ekstra yang terperangkap di lautan dan atmosfer oleh peningkatan konsentrasi gas rumah kaca akan terus mendorong suhu global ke rekor baru," kata Direktur Copernicus Carlo Buontempo dalam sebuah pernyataan.

Suhu di seluruh Eropa diperkirakan akan naik hingga akhir pekan dengan Met Office Inggris memperkirakan titik tertinggi mencapai 26 derajat Celcius di beberapa bagian Inggris. Negara-negara Nordik juga memanas, dengan Oslo diperkirakan mencapai titik tertinggi 23 derajat Celcius pada 14 Mei, lebih panas dari Madrid, menurut Weather Services International.