Logo Bloomberg Technoz

Ini Sektor Baru yang Dapat Insentif Likuiditas Makroprudensial BI

Redaksi
08 May 2024 13:50

Bank Indonesia. (Rosa Panggabean/Bloomberg)
Bank Indonesia. (Rosa Panggabean/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Bank Indonesia (BI) menjanjikan pelonggaran kebijakan makroprudensial, salah satunya dengan memperluas cakupan sektor prioritas yang akan mendapat insentif likuiditas makroprudensial (KLM). 

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyebutkan tambahan sektor baru yang akan memperoleh insentif KLM yakni sektor penunjang hilirisasi, konstruksi dan real estate produktif, ekonomi kreatif, otomotif, perdagangan, listrik-gas-air bersih (LGA), dan jasa sosial 

"Penyesuaian besaran insentif untuk setiap sektor yang berlaku mulai 1 Juni 2024. Penguatan KLM diarahkan dapat segera memberikan tambahan likuiditas perbankan sebesar Rp81 triliun, sehingga total insentif menjadi Rp246 triliun," ujar Perry dalam Konferensi Pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) beberapa waktu lalu. 

Sejalan dengan pertumbuhan kredit yang terus meningkat, tambahan likuiditas dari KLM diprakirakan dapat mencapai Rp115 triliun pada akhir 2024, sehingga total insentif yang diberikan menjadi Rp280 triliun.

Dia menegaskan pelonggaran kebijakan makroprudensial dilakukan untuk mendorong pertumbuhan kredit demi mendukung pertumbuhan ekonomi dan menjaga stabilitas sistem keuangan.