Logo Bloomberg Technoz

Luhut: Hilirisasi Rumput Laut Bisa Jadi Biofuel, Mencontek India

Dovana Hasiana
06 May 2024 14:00

UMKM Binaan BRI, Klaster Usaha Rumput Laut Kampung Pogo di Sulawesi Selatan (Dok. BRI)
UMKM Binaan BRI, Klaster Usaha Rumput Laut Kampung Pogo di Sulawesi Selatan (Dok. BRI)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pemerintah tengah mengembangkan program penghiliran, atau 'hilirisasi' dalam terminologi pemerintah, untuk komoditas rumput laut. 

Nantinya, proses penghilirian tersebut bakal menghasilkan ragam produk turunan, seperti pupuk organik, plastik yang dapat diuraikan atau biodegradable plastik, serta bahan bakar nabati atau biofuel hingga pakan ikan.

Dalam kaitan itu, rumput laut bisa dipanen dalam kurun 34 hari. Setelah panen, kata Luhut, rumput laut bisa diolah di pabrik dan menciptakan jutaan lapangan pekerjaan.

“Sekarang kemiskinan banyak di pesisir. Jadi dengan ada program hilirisasi untuk seaweed, saya krira sangat-sangat baik. Sekarang kita sudah mulai [hilirisasi rumput laut],” ujar Luhut saat ditemui usai Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional, Senin (6/5/2024).

UMKM Binaan BRI, Klaster Usaha Rumput Laut Kampung Pogo di Sulawesi Selatan (Dok. BRI)


Ke depannya, sebut Luhut, penghiliran rumput laut bakal menjadi program unggulan Indonesia. Terlebih, Indonesia bakal belajar dari India dan melakukan berbagai perbaikan usai melihat perkembangan pabrik rumput laut di negara tersebut.