Logo Bloomberg Technoz

ESDM Sebut Alasan Gempa Garut Dirasakan Hingga Jakarta-Bandung

Redaksi
28 April 2024 09:00

Ilustrasi Peringatan Gempa (Image by Tumisu from Pixabay)
Ilustrasi Peringatan Gempa (Image by Tumisu from Pixabay)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menginformasikan telah terjadi gempa bumi dengan magnitudo 6,2M pada kedalaman 70 km Barat Daya Garut pada pukul 23:29:47 WIB, Sabtu (27/4/2024). Gempa berpusat di Samudera Hindia pada koordinat 107,26 BT dan 8,42 LS, berjarak sekitar 151,7 km barat daya Garut, Jawa Barat.

Meski berpusat di laut, Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memperkirakan Gempa Garut tak berpotensi tsunami dan bahaya ikutan atau collateral hazard seperti retakan tanah, penurunan tanah, gerakan tanah, hingga likuefaksi.

"Lokasi pusat gempa bumi terletak di laut pada kedalaman menengah sehingga guncangan terasa pada daerah cukup luas di Jawa Barat," ujar Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid dikutip dari laman ESDM, Sabtu (28/4/2024).

Hal ini menjadi alasan gempa Garut tersebut terasa cukup kuat dan lama pada sejumlah wilaya seperti Jakarta, Bekasi, hingga Bandung. "Morfologi wilayah pesisir Jawa Barat selatan umumnya berupa dataran pantai yang berbatasan dengan morfologi perbukitan bergelombang hingga perbukitan terjal pada bagian utara," kata Wafid.

Soal penyebab, menurut dia, gempa bumi ini diakibatkan oleh aktivitas penunjaman atau subduksi yang juga sering disebut dengan gempa bumi intraslab dengan mekanisme sesar naik. Berdasarkan data ESDM, sumber gempa bumi intraslab di Jawa Barat Selatan ini telah beberapa kali dan mengakibatkan bencana, yaitu pada 1979, 2007, 2017, 2022, dan 2023.