Logo Bloomberg Technoz

Di bawah rezim regulasi baru, bursa kripto harus menambah cadangan, mendapatkan asuransi perlindungan investor, dan meningkatkan pemantauan untuk transaksi mencurigakan, yang membutuhkan "modal dan tenaga kerja," kata Nam HyeonJoon, juru bicara Bithumb, platform perdagangan terbesar kedua di Korea.

“Untuk peserta yang sudah ada dan pendatang baru, biaya untuk memenuhi persyaratan ini bisa jadi substansial,” kata Simon Seojoon Kim, CEO perusahaan modal ventura Korea Hashed. 

Memenuhi standar baru akan lebih mudah untuk bursa yang memiliki sumber daya yang baik seperti Upbit. Hashed tidak berinvestasi di bursa lokal untuk menghindari konflik kepentingan di bawah rezim regulasi Korea.

Crypto.com yang berbasis di Singapura pada Selasa (23/04/2024) menunda peluncuran yang direncanakan di Korea Selatan hanya enam hari sebelum seharusnya diluncurkan di sana. Mereka beralasan perlu lebih banyak berkomunikasi dengan regulator. 

Pengumuman tersebut menyusul laporan dari outlet berita lokal Segye Ilbo bahwa Unit Intelijen Keuangan mengunjungi kantor regional Crypto.com setelah menemukan "masalah yang mengkhawatirkan" dalam dokumen yang diserahkan terkait dengan anti-pencucian uang.

Crypto.com tidak berkomentar atas laporan tersebut. Komisi Jasa Keuangan, yang mengawasi FIU, juga menolak berkomentar.

'Saya Mempertaruhkan Semua pada Kripto'

Orang Korea masih termasuk pedagang kripto paling antusias di dunia, dengan minat pada token berisiko tinggi dan berimbal hasil tinggi. Meskipun mereka baru saja mengalami kerugian besar akibat runtuhnya TerraUSD senilai US$40 miliar.

Data resmi menunjukkan bahwa lebih dari 6 juta orang Korea -  lebih dari 10% populasi - memperdagangkan kripto di bursa terdaftar pada paruh pertama tahun lalu. Won Korea, yang telah lama bersaing dengan dolar AS di bursa kripto, menjadi mata uang paling banyak diperdagangkan terhadap aset kripto secara global pada kuartal pertama tahun ini.

Trading kripto di Korea Selatan. (Sumber: Bloomberg)

"Saya dulu lebih banyak berinvestasi di saham, tapi sekarang saya bertaruh pada kripto," kata Ho Chan Chung, 35 tahun, kepala pemasaran di perusahaan analitik Korea, CryptoQuant. "Pasar saham Korea stagnan, dan perusahaan tidak beroperasi untuk keuntungan pemegang saham." Sejak 2019, Kospi menghasilkan sekitar 21% sementara Bitcoin melonjak 1.270%.

Begitu besar daya tarik kripto sehingga menjadi isu politik di Seoul. Calon-calon kandidat dalam pemilihan parlemen baru-baru ini berjanji untuk menunda pajak aset digital atau mencabut batasan investasi pada ETF Bitcoin AS.

Menurut data CryptoQuant, token yang lebih kecil - disebut altcoin - menyumbang 80% dari volume bursa Korea dibandingkan dengan sekitar 50% pada platform global.

Upbit, yang dijalankan oleh perusahaan fintech Dunamu Inc, diluncurkan pada 2017.  Menurut CCData, bursa ini sekarang menyumbang hampir 5% dari keseluruhan volume perdagangan kripto secara global, naik dari 1,4% pada Januari 2021.

Didirikan di Seoul pada 2012 oleh Song Chi-hyung dan Kim Hyoung-nyon, keduanya mantan eksekutif di perusahaan pembayaran seluler Danal, Dunamu mendapatkan dukungan awal dari raksasa internet Korea Selatan, Kakao Corp, dan Woori Technology Investment. Perusahaan ini menjadi salah satu startup dengan nilai tertinggi di Korea selama masa pandemi dengan valuasi puncak sebesar US$15,7 miliar menurut platform perdagangan OTC, ustockplus.com.

Pemegang saham terbesar Dunamu. (Sumber: Bloomberg)

Pada 2021, Upbit menjadi bursa pertama yang terdaftar di Financial Intelligence Unit berkat kemitraan dengan K-Bank, pemberi pinjaman online. Bursa harus memiliki mitra perbankan sebelum mendaftar dengan regulator Korea.

Media lokal melaporkan tahun lalu bahwa Upbit menyumbang 18% dari total simpanan K-Bank Hal ini menuai kritik dari anggota parlemen Kim Heegon, yang menggambarkan bank tersebut sebagai "kotak penyimpanan pribadi Upbit" pada Oktober.

Seorang juru bicara K-Bank mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa Upbit berkontribusi "sebagian kecil" dari pendapatan. Simpanan dari bursa tidak digunakan untuk pinjaman, artinya dapat ditarik kapan saja. Juru bicara tersebut menolak berkomentar mengenai persentase simpanan saat ini yang berasal dari Upbit.

Upbit mendapatkan keunggulan awal dengan bekerja sama dengan Kakao, yang menjalankan aplikasi pesan seluler lokal yang dominan. Kerja sama ini memungkinkan pedagang untuk menyinkronkan akun KakaoTalk dan Upbit mereka, membuat pendaftaran menjadi mulus.

"Itu transformatif," kata Abel Seow, direktur Asia-Pasifik di tempat penyimpanan crypto BitGo. "Bayangkan bisa membuat akun Binance dari ID WhatsApp Anda."

Cabang investasi Kakao memiliki hampir 11% saham Dunamu. Lee Sirgoo, yang telah menjadi CEO Dunamu selama sekitar enam tahun, menurut profil LinkedIn-nya, sebelumnya merupakan co-CEO Kakao.

Pesaing Kecil Tutup

Mulai Juli, regulator Korea akan menerapkan Undang-Undang Perlindungan Pengguna Aset Virtual, yang disahkan tahun lalu setelah runtuhnya proyek stablecoin Kwon yang bernasib buruk. Peristiwa itu diperkirakan telah merugikan investor jauh lebih besar daripada kegagalan FTX, yang salah satu pendirinya Sam Bankman-Fried dijatuhi hukuman 25 tahun penjara bulan lalu. Kwon kemungkinan akan diekstradisi ke AS, di mana dia dicari atas tuduhan penipuan.

Korea Selatan akan memberlakukan persyaratan ketat pada bursa, termasuk potensi hukuman seumur hidup untuk tindakan kriminal. Operator diharuskan untuk memisahkan simpanan pengguna dan mengambil langkah-langkah untuk memenuhi kewajiban setelah peretasan atau kegagalan sistem.

Sejak undang-undang kripto disahkan Juni lalu, bursa yang lebih kecil seperti Huobi Korea, Cashierest, dan Coinbit telah tutup.

Min Seung Kim, seorang analis di Korbit Research, memperkirakan Upbit akan dapat memenuhi persyaratan baru dengan relatif mudah. Dia menambahkan bahwa persaingan tetap terbatas dengan perdagangan "semakin terfokus pada bursa teratas."

Token yang diperdagangkan di bursa Korea Selatan. (Sumber: Bloomberg)

Penantang dominasi Upbit tidak memiliki banyak pilihan selain memangkas biaya.

Bithumb sempat unggul dari Upbit melalui promosi tanpa biaya yang dimulai Oktober lalu. Pangsa pasarnya mencapai puncak pada 39,2% pada Januari, tetapi segera turun lebih dari setengahnya setelah promosi berakhir. Perusahaan lain seperti Korbit dan Gopax, yang didukung Binance, memiliki kurang dari 1% saham.

CEO Crypto.com Kris Marszalek mengakui tantangan di Korea Selatan dalam wawancaranya pada 16 April dengan Bloomberg News. Namun, dia mengatakan ada perpaduan volume dan volatilitas yang terlalu besar untuk dilewatkan.

"Kami masuk dengan segala konsekuensinya," katanya. "Ada kemungkinan kami tidak bisa mendapatkan banyak hal secara pasti. Ini Korea, kan? Namun sekali lagi, potensi kenaikannya sepadan dengan usaha yang dilakukan."

Seminggu kemudian, ketika rencana ekspansinya tiba-tiba dipertanyakan, perusahaan mengulangi pendapat pemimpinnya tentang Korea Selatan. Juga menambah pendekatan kepada regulator.

"Korea adalah pasar yang sulit untuk dimasuki oleh bursa internasional. Namun kami berkomitmen untuk bekerja sama dengan regulator demi memajukan industri ini secara bertanggung jawab bagi warga Korea," kata perusahaan dalam pernyataan yang mengumumkan penundaan peluncuran.

(bbn)

No more pages