Logo Bloomberg Technoz

Jaga Neraca Perdagangan, Kemenkeu Janji Sinergi Fiskal & Moneter

Azura Yumna Ramadani Purnama
24 April 2024 17:50

Kementerian Keuangan RI Direktorat Jendral Pajak. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Kementerian Keuangan RI Direktorat Jendral Pajak. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah akhir-akhir ini tercatat pada posisi terlemahnya dalam empat tahun terakhir, yakni berada di atas Rp16.000 per dolar Amerika Serikat (AS). Angka tersebut dikhawatirkan dapat mempengaruhi neraca perdagangan Indonesia karena aktivitas impor-ekspor dapat terpengaruh apabila rupiah terus mengalami pelemahan.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Febrio Nathan Kacaribu mengatakan, akan terus memastikan neraca perdagangan RI dijaga dengan baik dan pihaknya akan terus melakukan langkah-langkah antisipatif.

Namun, Febrio menekankan perlunya sinergi kebijakan fiskal dan moneter yang baik untuk memastikan neraca perdagangan tetap terjaga dengan baik.

“Ini kami selalu [jaga] dengan baik dan kita antisipasi. Ini harusnya kami bisa kerja sama yang baik antara fiskal dan moneter, harusnya bisa sinergi dengan baik,” ungkap Febrio saat ditemui wartawan di Aula Dhanapala Kantor Pusat Kemenkeu, Rabu (24/4/2024).

Untuk diketahui, impor Indonesia mengalami kontraksi (pertumbuhan negatif) pada Maret, sementara neraca perdagangan kembali mencetak surplus. Hal ini sesuai dengan yang dilaporkan Badan Pusat Statistik pada Senin (22/4/2024).