Logo Bloomberg Technoz

Remain calm yakni berarti meminta orang tua bersikap tenang ketika anak dalam kondisi tantrum. Orang tua tidak disarankan untuk ikut berteriak untuk meredakan tantrum anak, karena itu justru akan memperburuk.

"Jika orang tua ikut berteriak justru dapat meningkatkan tantrum menjadi dua kali lipat," kata dokter Trisna.

Ignore the Tantrum

Ignore atau abaikan. Orang dewasa dapat mengabaikan tantrum pada anak, akan tetapi tetap harus memperhatikan kondisi anak. Berikan time out atau waktu  pada anak untuk mengeluarkan emosinya, tapi tetap perhatikan apakah perilakunya berbahaya atau tidak.

Distract the Child

Langkah selanjutnya, mengalihkan perhatian kepada anak. Orang tua dapat meninggalkan anak sebentar untuk menunggu tantrumnya berhenti.

"Berikan time out, kasih dia waktu mengeluarkan energinya untuk tantrumnya," ujar Trisna.

Do say yes when meeting the child's physical and safety need

Orang tua bisa mengatakan "YA" untuk beberapa kondisi yang diperlukan seperti demi keselamatan anak dan kebutuhan fisik.

Ketika anak sudah mengeluarkan emosinya maka akan bisa lebih mudah untuk di ajak bicara dan diberikan pengertian.

Namun perlu diingat untuk tidak selalu sering mengatakan "Ya" karena bisa memperburuk kondisi tantrum selanjutnya.

Kenali Tanda Tantrum Normal dan Abnormal

Normal :

  • 2 bulan sampai 4 tahun
  • Perilaku selama tantrum : Menangis, menjatuhkan tangan, dan kaki, menjatuhkan diri ke anak ke lantai, mendorong, menarik atau mengigit
  • Durasi: Sampai 15 menit
  • Frekuensi mood : Kurang dari 5 kali per hari
  • Mood : Kembali lagi normal di antara kejadian tantrum

Abnormal

  • Usia: berlanjut sampai 4 tahun
  • Perilaku : Melukai diri atau yang lain selama tantrum
  • Durasi : Lebih dari 15 meni
  • Frekuensi : Lebih dari 5 kali per hari
  • Mood : Mood tetap negatif di antara kejadian tantrum

(dec/spt)

No more pages