Logo Bloomberg Technoz

Inflasi AS Masih Tinggi, Bursa Saham Asia Bisa Jatuh Hari Ini

News
11 April 2024 07:30

Ilustrasi Bursa Saham Jepang (Sumber: Bloomberg)
Ilustrasi Bursa Saham Jepang (Sumber: Bloomberg)

Richard Henderson - Bloomberg News

Bloomberg - Bursa saham Asia berisiko melemah pada perdagangan hari ini. Inflasi di Amerika Serikat (AS) yang lebih tinggi dari perkiraan membuat bank sentral Federal Reserve sepertinya akan mempertahankan suku bunga tinggi dalam waktu lama (higher for longer).

Pada Kamis (11/4/2024), kontrak futures untuk indeks saham acuan di Jepang, Australia, dan Hong Kong anjlok. Malam tadi waktu Indonesia, bursa saham New York finis di zona merah di mana indeks S&P 500 jatuh 1% dan Nasdaq 100 berkurang 0,9%.

Sementara nilai tukar mata uang dolar AS menguat dan imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS naik di semua tenor. Yield obligasi tenor 2 tahun, yang sensitif terhadap pergerakan suku bunga, melonak 23 poin. Sementara yield untuk tenor 10 tahun naik 18 basis poin (bps) dan berada di atas 4,5% untuk kali pertama sejak November.

Berbagai dinamika tersebut didorong oleh rilis data inflasi AS. Pada Maret, inflasi inti tercatat 0,4% dibandingkan Februari. Angka ini di atas konsensus pasar yang memperkirakan di 0,3%.