Logo Bloomberg Technoz

Ekonom: Ramadan & Lebaran Dorong Pertumbuhan Kuartal I RI

Azura Yumna Ramadani Purnama
10 April 2024 20:50

Pusat ekonomi di jantung kota DKI Jakarta. (Dok Muhammad Fadli/Bloomberg)
Pusat ekonomi di jantung kota DKI Jakarta. (Dok Muhammad Fadli/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Momentum Ramadan dan Idulfitri 1445 H atau Lebaran diprediksi turut andil terhadap pertumbuhan 0,14 - 0,25 persentase poin (ppt), hingga dapat berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi di kuartal pertama pada level 5% - 5,1%, jelas kepala ekonomi Bank Permata Josua Pardede.

"Beberapa faktor yang mendorong pertumbuhan ekonomi tersebut adalah meningkatnya belanja pemerintah terutama terkait bansos dan pelaksanaan Pemilu," kata Josua dalam keterangan tertulisnya, Rabu (10/4/2024). Berdasarkan catatan dia, belanja negara sampai dengan 15 Maret 2024 sudah mengalami peningkatan 18,1% yoy.

Pertumbuhan ekonomi di awal kuartal juga disumbang oleh low-base effect dari kuartal-1 2023, "karena periode terlama Ramadan bergeser dari April pada tahun lalu (triwulan 2) menjadi Maret pada tahun ini (triwulan 1)," jelas dia.

Lebih lanjut, kata Josua, pertumbuhan tersebut bisa saja terhambat akibat inflasi yang meningkat karena harga pangan yang masih belum terkendali. Hal ini dapat mengakibatkan terganggunya daya beli masyarakat.

Meskipun begitu, ia menegaskan dengan adanya pemberian Tunjangan Hari Raya (THR), bonus, serta kenaikan gaji dapat menjadi peredam penurunan daya beli masyarakat kelas menengah.