Bloomberg Technoz, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan Program Perlindungan Sosial (Perlinsos) juga dilakukan oleh beberapa negara lain untuk melindungi masyarakat miskin.
Hal ini disampaikan oleh Airlangga dalam sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2024 yang digelar hari ini, Jumat (5/4/2024).
Menurut Airlangga beberapa negara memberikan Perlinsos atau bantuan sosial (bansos) karena dampak dari El Nino. Hal ini menganggu produksi beras dan berdampak signifikan terhadap masyarakat miskin.
Ia mencontohkan yang dilakukan oleh Singapura. Negara ini memberikan bansos S$800 per orang untuk mengatasi kenaikan biaya hidup dengan anggaran Rp13 triliun dilakukan bulan September. Bantuan lain berupa paket dukungan hidup diberikan pada hampir separuh penduduknya sekitar 2,5 juta orang mulai September 2024.
"Malaysia juga memberikan [bansos] 8,7 juta atau 25,4% penduduknya engan anggaran Rp25 triliun dari Januari-Desember 2023 dan dilanjutkan 2024 hingga September,” ungkap Airlangga.
"India memberikan bantuan, baik itu sereal maupun minyak bagi 800 juta orang dengan anggaran Rp2.200 triliun dan ini juga dilakukan September-November tahun lalu. Filipina memberikan bantuan tunai untuk 2,3 juta petani. Ini akibat El Nino setara dengan RP3,47 triliun pada September 2023."
Airlangga menambahkan untuk Indonesia bansos atau perlinsos juga dilakukan. Misalnya bantuan pangan diberikan kepada 22 juta orang atau 7,9 persen lebih rendah dari Malaysia yang mencapai 25,6%.
“Pelaksanaan Perlinsos melalui bantuan sosial antara lain program pemerintah yang terdiri dari pertama bantuan sosial reguler. Kedua, bantuan lainnya dan ketika dalam kondisi tertentu,” jelas Airlangga.
Informasi saja, pemerintah menggelontorkan Perlinsos mencapai Rp496 triliun. Hal ini sudah melalui kesepakatan dengan DPR.
Alokasi anggaran tersebut dibagi dalam tiga program, yaitu subsidi, bantuan sosial dan jaminan sosial. Subsidi diberikan untuk subsidi energi seperti BBM hingga listrik, juga pupuk. Bantuan sosial dialokasikan pada program keluarga harapan, sembako, hingga Kartu Indonesia Pintar. Sementara jaminan sosial dialokasikan pada bantuan iuran bagi peserta BPJS Kesehatan dengan penerima bantuan iuran sekitar 98 juta jiwa.
(roy/ain)