Logo Bloomberg Technoz

Ironi Ekonomi Babel: Berjaya dan Runtuh Karena Timah

Dovana Hasiana
27 March 2024 12:40

Para pekerja mengoperasikan rakit kayu untuk mengeruk bijih timah di lepas pantai Pulau Bangka./Bloomberg-Dimas Ardian
Para pekerja mengoperasikan rakit kayu untuk mengeruk bijih timah di lepas pantai Pulau Bangka./Bloomberg-Dimas Ardian

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pemerintah Daerah di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), mulai dari tingkat bupati hingga gubernur, melaporkan perekonomian daerahnya yang runtuh lantaran adanya karut-marut dalam tata kelola pertambangan timah, khususnya mengenai izin pertambangan rakyat (IPR). 

Penjabat (Pj.) Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Safrizal Zakaria Ali menjelaskan karut-marut tata kelola timah di Babel menyebabkan provinsi sentra produksi timah terbesar di Indonesia itu tidak bisa melakukan ekspor pada Januari 2024.  

“Secara psikologis, kami di pemda ingin cepat karena melihat penurunan ekspor yang luar biasa turun tajam, bahkan pada Januari itu ekspor-nya 0. Ekonomi masyarakat juga terkoreksi sangat dalam sehingga ini perlu didorong,” ujar Safrizal dalam agenda rapat dengar pendapat di Komisi VII DPR, Selasa (26/3/2024).

Aktivitas penambangan timah menggunakan alat sederhana di Desa Air Jangkang, Pulau Bangka. (Dok Dimas Ardian/Bloomberg)

Seperti Kota Mati

Pada kesempatan yang sama, Bupati Belitung Timur Buhanudin bahkan menggambarkan kabupatennya seperti "kota mati". Penyebabnya, roda perekonomian tidak berjalan karena anjloknya daya beli masyarakat.