Logo Bloomberg Technoz

Menurutnya, kerja sama yang terjalin tersebut membuat setiap level strata ekonomi semakin kuat dan berdaya. Hal ini, menurutnya, yang membuat daya beli masyarakat menjadi kuat.

  • Program Makan Siang Gratis

Dalam visi dan misi kampanye Pemilu 2024, pasangan Prabowo-Gibran berencana menjalankan program memberi makan siang dan susu gratis di sekolah dan pesantren, serta bantuan gizi untuk anak balita dan ibu hamil.

Menurut mereka, Stunting (tengkes) adalah masalah konkret dan mendesak yang harus segera ditangani secara langsung dan massal oleh pemerintah untuk memastikan tercapainya kualitas SDM dan kualitas hidup yang baik.

Hal ini dilakukan dengan memberikan makan siang harian kepada siswa pra- sekolah, sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), sekolah menengah atas (SMA), dan pesantren.

Bantuan gizi diberikan kepada ibu hamil dan balita di seluruh Indonesia untuk meningkatkan kesehatan dan membantu ekonomi keluarga. Selain bantuan gizi, kepada ibu hamil juga perlu dilakukan edukasi parenting.

Program ini menargetkan lebih dari 80 juta penerima manfaat dengan cakupan 100% pada tahun 2029. Sumber makanan diutamakan dari produk lokal sehingga program ini juga akan berdampak besar pada berputarnya roda perekonomian di daerah. Masyarakat didorong untuk berperan aktif dalam mengembangkan produk lokal untuk memenuhi kebutuhan program.

  • Ekspor Pangan

Prabowo Subianto berencana mengekspor pangan dalam waktu 4 tahun. Dia meyakini Indonesia akan cepat mencapai kemandirian pangan. Hal ini disampaikan ketika Prabowo membahas konteks ekonomi hijau. Menurut dia, RI bisa membuat bahan bakar dengan bahan dasar yang lebih ramah lingkungan.

“Kami akan berupaya mewujudkan ekonomi hijau, kami diberkati. Kita bisa memiliki bahan bakar biodiesel, kita bisa mendapatkan solar dari minyak sawit. Kita bisa mendapatkan bensin dari etanol, kita akan mendapatkan etanol dari gula, juga dari singkong tapioka,” ujar Prabowo dalam acara Mandiri Investment Forum 2024, di kawasan Jakarta  Selatan, Selasa (5/3/2024).

Setelah itu, ia mengatakan pihaknya yakin Indonesia dapat menjadi negara yang mandiri dari sisi pangan dalam waktu 3 tahun, meskipun tetap terdapat beberapa tantangan.

Lebih lanjut, Prabowo berujar Indonesia akan menjadi negara yang mampu mengekspor pangan dalam waktu 4 tahun.

Ia menjelaskan, Indonesia harus bisa belajar dari China dan India dalam memberantas kemiskinan. Menurutnya, kedua negara tersebut memiliki kinerja yang baik dalam mengentaskan kemiskinan.

“Kita harus belajar dari praktik terbaik yang dilakukan India dan Tiongkok dalam mengentaskan kemiskinan di banyak negara di dunia,” ujarnya.

Menurutnya, India dapat keluar dari stigma negara yang erat dengan isu kelaparan. Hal ini, kata Prabowo, dibuktikan India dengan bisa menjadi salah satu eksportir pangan terbesar di dunia.

“Kesimpulannya, bapak dan ibu saya yakin pada dasarnya saya pribadi yakin bahwa kita dapat meningkatkan pertumbuhan kita,” ucapnya.

  • Privatisasi BUMN

Prabowo menilai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tidak perlu memiliki hotel, maupun berbisnis di bidang perhotelan. Ia lantas meminta Menteri BUMN Erick Thohir untuk menanggapi pernyataannya tersebut.

"Kita mungkin tidak perlu hotel BUMN. Menurut Anda bagaimana Bapak Erick?," ujar Prabowo di sela acara Mandiri Investment Forum 2024, Selasa (5/3/2024).

Dalam kaitan itu, Prabowo juga menyinggung bahwa dirinya sangat membuka pintu lebar terhadap semua pihak yang ingin menjalankan bisnis dan berinvestasi di Tanah Air.

"We are open to bussines, kita ingin mendapat invetasi dari mana saja. Apa yang bisa kita lakukan ke sektor swasta, kita harus memberikan ruang untuk sektor swasta untuk melakukannya, BUMN kita harus rasionalisasi," ujar dia.

Dia lantas bercerita bahwa sejak sekitar 70 tahun lalu, pemerintah telah fokus dalam mengembangkan industri sektor pariwisata di dalam negeri.

Saat ini, kata dia, pemerintah harus memberikan ruang lebih terhadap swasta untuk mengembangkan pariwisata di Indonesia.

  • Rasio Pajak

Prabowo berambisi meningkatkan rasio pajak (tax ratio) terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia yang kini berada di kisaran 10%.

"Negara tetangga sekitar 16% Thailand, Malaysia, Vietnam, Kamboja, 16-18%. Jadi masih ada peningkatan yang bisa kita lakukan," kata Prabowo.

Untuk mencapai target penerimaan pajak, Prabowo meminta saran kepada sejumlah tokoh terkait siapa orang yang cocok untuk menjabat sebagai Direktur Jenderal Pajak (Dirjen Pajak).

Beberapa tokoh yang dimintai saran yakni Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Wakil Menteri BUMN Kartika Wiroatmodjo, Mantan Menteri Keuangan Chatib Basri, dan Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi.

Pernyataan itu ia sampaikan saat mengomentari rasio pajak (tax ratio) Indonesia yang baru mencapai 10%. Dia mengatakan bahwa angka itu dapat ditingkatkan lebih baik lagi, seraya mencontohkan negara-negara tetangga yang dapat mencapai tax ratio hingga 18%.

"Pak Erick, Pak Darmawan, Kartika, Pak Chatib Basri, tolong beri saya rekomendasi siapa yang akan jadi Dirjen Pajak," ujar Prabowo.

Selain sebagai politikus, dia juga mengaku merupakan seorang pengusaha yang sangat bergantung terhadap kestabilan ekonomi. Terlebih, berbagai modal kampanye politik pun memang seringkali didanai oleh pengusaha.

  • Efisiensi di Berbagai Lini

Prabowo Subianto mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebenarnya sudah bagus, tetapi masih perlu ada beberapa perbaikan. Untuk itu, dia berkomitmen untuk memperbaiki persoalan manajemen dan melakukan efisiensi di berbagai lini. 

“Growth (pertumbuhan) kita sangat bagus. Dan ini masalahnya tinggal manajemen, efisiensi dimana-mana,” ujar Prabowo

Ia mengklaim, saat ini perekonomian RI merupakan salah satu yang terbaik, dengan sistem politik demokrasi berjalan. Meskipun demikian, menurutnya memang masih belum sempurna dan masih terdapat kekurangan didalamnya.

“Jadi, kita optimis sekali di dunia kita salah satu negara yang dianggap paling dinamis. Paling atraktif. Jadi kita butuh investasi,” ucapnya.

    (lav)

    No more pages