Logo Bloomberg Technoz

Tanda Lesunya Konsumsi Masyarakat Kian Nyata

Ruisa Khoiriyah
20 March 2023 11:45

Pengunjung memilih pakaian di pasar Tanah Abang, Jakarta, Jumat (17/3/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Pengunjung memilih pakaian di pasar Tanah Abang, Jakarta, Jumat (17/3/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Sudah sejak lama perekonomian Indonesia menggantungkan laju mayoritas pada kinerja konsumsi domestik atau belanja rumah tangga. Hantaman pandemi Covid-19 telah membuat pertumbuhan konsumsi rumah tangga masih terseok dan sejauh ini dikhawatirkan belum mampu kembali ke level sebelum pandemi.

Memasuki akhir kuartal I-2023, alarm penghadang pertumbuhan konsumsi domestik justru banyak berbunyi dan dapat mengancam proses pemulihan ekonomi tahun ini.

Survei perbankan yang dirilis oleh Bank Indonesia (BI) akhir pekan lalu menyebut, pembiayaan rumah tangga melalui utang atau kredit bank pada Februari lalu tercatat melambat dengan pertumbuhan 10,1% dibanding 10,6% pada bulan sebelumnya. Masih lemahnya permintaan domestik juga telah memicu penurunan kegiatan operasional korporasi yang menyebabkan perlambatan permintaan pembiayaan korporasi. 

Permintaan pembiayaan korporasi melambat karena permintaan domestik masih lemah (Dok. Bank Indonesia)

Dalam survei yang sama, BI melaporkan, kebutuhan pembiayaan korporasi pada bulan lalu tercatat tumbuh 9,4%, melambat dari Januari sebesar 12,1%.

“Perlambatan terjadi di sektor industri Pengolahan dan Infokom, sedangkan sektor pertambangan mengalami penurunan,” jelas BI, dalam publikasi Jumat (17/3/2023).