Logo Bloomberg Technoz

Impor Bahan Baku Industri Diproyeksi Makin Lesu Tahun Ini

Wike Dita Herlinda
15 March 2023 18:40

Botol Produk perawatan kulit Citra Unilever NV di sepanjang lini produksi di pabrik perusahaan di Cikarang, Rabu (14/11/2012). (Dadang Tri/Bloomberg)
Botol Produk perawatan kulit Citra Unilever NV di sepanjang lini produksi di pabrik perusahaan di Cikarang, Rabu (14/11/2012). (Dadang Tri/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta — Di tengah pencapaian reli surplus neraca perdagangan Indonesia selama 34 bulan berturut-turut, kalangan ekonom memperingatkan kinerja impor  bahan baku industri berisiko makin lesu sepanjang tahun ini. 

Data kinerja impor pada Februari 2023, yang diumumkan Badan Pusat Statistik (BPS) hari ini, mengejutkan pasar lantaran terkontraksi 4,32% secara tahunan atau year on year (yoy), dipicu oleh pembelian kelompok minyak dan gas (migas) yang anjlok 17,08% yoy.

Di sisi lain, impor lini nonmigas juga terkontraksi 1,63% yoy, merefleksikan momentum persiapan Ramadan tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap kinerja impor, khususnya pada golongan barang konsumsi. 

Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman memprediksi ketidakpastian masih akan menyelimuti kinerja impor tahun ini. 

Indonesia, menurutnya, sebenarnya masih memiliki peluang untuk membukukan kinerja impor yang lebih baik tahun ini di tengnah permintaan domestik yang cenderung terus menguat, menyusul pencabutan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada akhir 2022 dan keputusan untuk melanjutkan Proyek Strategis Nasional (PSN).