Pasar Kripto Masih Dipercaya di Tengah Badai Perbankan AS
Wike Dita Herlinda
17 March 2023 19:58

Bloomberg Technoz, Jakarta — Pasar kripto perlahan mulai kembali dipercaya masyarakat dalam sepekan terakhir, menyusul kolapsnya Silicon Valley Bank (SVB), Silvergate Capital, dan Signature Bank; yang notabene merupakan bank terbesar di industri aset kripto.
Harga ethereum sempat terperosok menjadi US$ 1.384 pada Jumat malam (10/3/2023) dan harga bitcoin anjlok ke level US$ 19.623 per koin pada Sabtu (11/3/2023). Harga kripto ethereum kemudian berangsur pulih menjadi US$1.629 pada Senin (13/3/2023).
Dilansir dari situs resmi Upbit, berdasarkan hasil pengamatan pada Selasa (14/3/2023), harga BTC naik dan diperkirakan mencapai di angka US$ 25.000.
Presiden Direktur Upbit Indonesia Putra Nugraha menjelaskan, menurut pengamatan, pasar kripto kembali menghijau karena dampak bangkrutnya Silvergate Bank yang membuat masyarakat lebih mempercayai pasar kripto.
Pemerintah AS melalui Menteri Keuangan Amerika Serikat Janet Yellen, Chairman Federal Reserve Jerome Powell, dan Ketua Federal Deposit Insurance Corp (FDIC) Martin Gruenberg mengumumkan pernyataan bersama bahwa semua deposan SVB dan Signature Bank akan dapat kembali menarik dana mereka.
Baca Juga
“Meskipun industri kripto masih dibayangi ketidakpastian imbas kolapsnya bank kripto seperti Silvergate dan Signature Bank, ditambah dengan inflasi dan suku bunga The Fed yang masih tinggi, nyatanya pasar kripto kembali menghijau dikarenakan masyarakat mempercayai pasar kripto di tengah situasi krisis SVB seperti saat ini,” kata Putra dalam siaran pers, Jumat (17/3/2023).
Menurutnya, kenaikan harga yang terjadi pada aset kripto perlu disikapi secara bijaksana oleh masyarakat Indonesia yang berinvestasi di kripto, agar investor tetap melakukan riset terlebih dahulu sebelum melakukan jual beli agar dapat mengetahui koin dan waktu yang tepat untuk membeli.
“Walaupun sejauh ini pasar Indonesia tidak terdampak secara langsung, diimbau agar pengguna tidak terlalu terbur-buru dalam mengambil langkah. Tetap harap diingat bahwa aset digital adalah aset dengan fluktuasi dengan harga yang sangat tinggi,” ujarnya.
Silvergate Capital, salah satu bank terbesar dalam industri kripto, mengumumkan mereka sedang dalam proses menghentikan operasi dan melikuidasi bank mereka. Saham perusahaan tersebut turun lebih dari 36% pada pascaperdagangan bursa.
Silvergate adalah salah satu dari dua bank utama untuk perusahaan kripto, bersama dengan Signature Bank yang berbasis di New York. Silvergate memiliki aset sedikit lebih dari US$ 11 miliar, dibandingkan dengan lebih dari US$114 miliar di Signature. FTX, bursa kripto yang baru-baru ini bangkrut, adalah pelanggan utama Silvergate.
Tidak hanya itu, SVB yang memiliki banyak startup kripto serta perusahaan modal ventura sebagai nasabah utama juga kolaps setelah 48 jam bank tersebut bangkrut dan mengalami krisis modal.
Salah satu faktor kebangkrutan adalah kenaikan suku bunga agresif The Fed selama setahun terakhir.
Menyusul kolapsnya SVB dan Silvergate Capital, Signature Bank, bank terbesar di industri kripto, pun dinyatakan diambil alih regulator negara bagian pada Minggu (12/3/2023).
Berdasarkan laporan Departemen Layanan Keuangan negara bagian New York, FDIC mengambil alih Signature Bank yang memiliki aset US$ 110,36 miliar dan deposito US$ 88,59 miliar pada akhir tahun lalu.
(wdh)