Logo Bloomberg Technoz

DMO CPO Baru Tercapai 41%, Harga Minyak Goreng Terus Mahal

Pramesti Regita Cindy
14 March 2024 10:30

Petugas merapihkan minyak goreng di salah satu pasar swalayan di Jakarta, Jumat (8/4/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Petugas merapihkan minyak goreng di salah satu pasar swalayan di Jakarta, Jumat (8/4/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat realisasi program domestic market obligation (DMO) minyak sawit untuk kebutuhan bahan baku minyak goreng di dalam negeri hingga akhir Februari 2024 hanya mencapai 123.536 ton atau 41,2% dari target 300.000 ton.  

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan pun tak menampik rendahnya realisasi DMO minyak sawit tersebut menjadi pemicu harga minyak goreng di pasaran terus bergerak di atas ambang harga eceran tertinggi (HET) Rp14.000/liter.

"Menurunnya realisasi distribusi minyak goreng ini [juga merupakan] imbas lesunya ekspor CPO [crude palm oil/minyak kelapa sawit mentah] produk turunannya," kata Zulhas dalam pemaparannya di rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Rabu (13/3/2024).

Berdasarkan data Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas) per pagi ini, Kamis (14/3/2024), rerata harga nasional minyak goreng kemasan sederhana di tingkat eceran adalah Rp17.680/liter atau turun 0,17% dari sepekan lalu. Adapun, rerata harga minyak goreng curah adalah Rp15.700/liter atau naik 0,32% dari pekan lalu.

Pengiriman minyak kelapa sawit di pabrik minyak goroeng kawasan Marunda, Jakarta. Fotografer Dimas Ardian/Bloomberg

Untuk itu, Zulhas pun meminta para produsen minyak sawit memenuhi distribusi DMO sesuai kebutuhan masing-masing perusahaan minyak goreng, terlebih selama Ramadan 2024.