Logo Bloomberg Technoz

Biaya Hidup Makin Mahal, Satu Pekerjaan Tak Lagi Cukup

Hidayat Setiaji
02 March 2024 10:45

Suasana penumpang KRL Commuter Line di Stasiun Manggarai, Jakarta, Rabu (20/12/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Suasana penumpang KRL Commuter Line di Stasiun Manggarai, Jakarta, Rabu (20/12/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Inflasi membuat biaya hidup makin tinggi. Untuk bertahan hidup, makin banyak masyarakat yang harus bekerja sampingan.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, sebanyak 15,45% pekerja di Indonesia pada 2023 memiliki pekerjaan sampingan. Meningkat dibandingkan 2022 yang sebesar 14,4%.

Sektor pertanian menjadi lapangan usaha di mana paling banyak pekerjanya yang memiliki pekerjaan lebih dari satu dengan proporsi mencapai 24,1%. Sementara di sektor jasa, ada 12,1% pekerja dengan side hustle dan 11% di sektor manufaktur yang memiliki pekerjaan lebih dari satu.

Kalangan yang memiliki pekerjaan sampingan kebanyakan memiliki pekerjaan utama di sektor informal dengan proporsi mencapai 18,1%. Sedangkan pekerja di sektor formal yang memiliki side hustle mencapai 11,5%.

"Motif ekonomi masih menjadi determinan dalam kepemilikan side hustle. Permasalahan pendapatan perlu menjadi perhatian pemerintah. Terlebih lagi, pendapatan yang layak merupakan salah satu indikator dari pekerjaan layak (decent work)," kata dua peneliti Badan Pusat Statistik (BPS) Dewi L. Amaliah dan Ana L. Fitriyani dalam publikasi yang dirilis, Rabu (28/2/2024).