Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Elon Musk telah menggugat OpenAI dan CEO-nya, Sam Altman, dengan tuduhan melanggar perjanjian kontrak yang dibuat ketika ia membantu mendirikan pembuat ChatGPT pada tahun 2015. Hal ini terungkap menurut gugatan yang diajukan pada Kamis di San Francisco.

Gugatan tersebut mengatakan bahwa Altman, bersama dengan salah satu pendiri OpenAI, Greg Brockman, pada awalnya mendekati Musk untuk membuat sebuah perusahaan nirlaba yang bersifat open source yang akan mengembangkan teknologi kecerdasan buatan untuk "kemaslahatan umat manusia."

Melansir Reuters, Jumat (1/3/2024), pengacara Musk dalam gugatannya mengatakan, perusahaan yang didukung Microsoft (MSFT.O) membuka tab baru yang berfokus pada mencari keuntungan. Hal ini telah melanggar kesepakatan tersebut.

Hingga berita ini terbit, baik OpenAI, Microsoft maupun Musk, belum menanggapi permintaan komentar dari Reuters.

Musk mendirikan OpenAI pada tahun 2015, tetapi mengundurkan diri dari dewan direksi perusahaan pada tahun 2018. Ia juga menjalankan perusahaan pembuat kendaraan listrik Tesla (TSLA.O), membuka tab baru dan membeli Twitter senilai $44 miliar pada Oktober 2022.

ChatGPT, chatbot dari OpenAI, menjadi aplikasi perangkat lunak dengan pertumbuhan tercepat di dunia dalam waktu enam bulan setelah diluncurkan pada November 2022. Hal ini juga memicu peluncuran chatbot saingan dari Microsoft, Alphabet, dan sejumlah perusahaan rintisan yang memanfaatkan hype untuk mendapatkan pendanaan miliaran dolar.

Sejak debutnya, ChatGPT telah diadopsi oleh berbagai perusahaan untuk berbagai tugas mulai dari meringkas dokumen hingga menulis kode komputer, memicu perlombaan di antara perusahaan-perusahaan Teknologi Besar untuk meluncurkan penawaran mereka sendiri berdasarkan AI generatif.

(ros)

No more pages