Logo Bloomberg Technoz

Waspadai Inflasi Pangan & Data Ekonomi AS, Rupiah Bisa Kian Lemah

Tim Riset Bloomberg Technoz
27 February 2024 07:45

Ilustrasi Rupiah dan dolar AS (Dimas Ardian/Bloomberg)
Ilustrasi Rupiah dan dolar AS (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pergerakan nilai rupiah dalam perdagangan di pasar spot hari ini, Selasa (27/2/2024), diperkirakan akan melanjutkan pelemahan seiring dengan kewaspadaan para pelaku pasar jelang rilis berbagai data penting Amerika Serikat (AS) yang akan mempengaruhi prospek kebijakan bunga Federal Reserve (The Fed) tahun ini.

Sinyal pelemahan rupiah hari ini terlihat dari pergerakan kontrak nondeliverable forward (NDF) rupiah baik yang semalam ditutup melemah di kisaran Rp15.639 untuk kontrak sepekan dan Rp15.647/US$ untuk kontrak sebulan. Pagi ini, NDF rupiah melanjutkan pelemahan ke Rp15.638-Rp15.651/US$.

Potensi pelemahan rupiah hari ini masih terbuka bahkan ketika indeks dolar AS melanjutkan penurunan. Indeks yang mengukur kekuatan the greenback di hadapan enam mata uang utama dunia itu ditutup melemah tipis semalam, menjadikan rekor indeks lima hari berturut-turut ditutup melemah.

Di pasar spot kemarin nilai rupiah terhadap dolar AS ditutup melemah di Rp15.630/US$, sementara kurs tengah Bank Indonesia, JISDOR, juga ditutup lemah di Rp15.635/US$. Pelemahan itu sejalan dengan tekanan yang dihadapi juga oleh sebagian besar mata uang Asia kemarin.

Saat ini, para pemodal global beralih ke mode hati-hati menunggu rilis data kinerja penjualan barang tahan lama AS yang memberi petunjuk terkait kekuatan ekonomi negeri itu. Indeks harga rumah dan indeks keyakinan konsumen juga akan dirilis nanti malam.