Logo Bloomberg Technoz

Pergerakan Rupiah Terbatas Hari Ini, Cenderung Tertekan

Tim Riset Bloomberg Technoz
26 February 2024 07:50

Karyawan menghitung uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan menghitung uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Nilai rupiah pada perdagangan hari pertama di pekan terakhir Februari, Senin (26/2/2024), kemungkinan masih akan bergerak di kisaran sempit cenderung melemah setelah pekan lalu berhasil menguat tipis secara mingguan 0,16%.

Pergerakan rupiah masih akan dipengaruhi oleh laju dolar Amerika Serikat (AS) di pasar global, sentimen arah bunga juga risk appetite investor di tengah ketidakpastian yang masih membayangi baik di pasar dunia maupun domestik.

Indeks dolar AS pekan lalu ditutup melemah empat hari berturut-turut, memberi peluang bagi mata uang lawannya, termasuk rupiah, untuk bergerak sedikit menguat. Pagi ini di pasar Asia, indeks dolar AS yang mengukur nilai dolar versus enam mata uang utama dunia bergerak melemah tipis 0,03%.

Sementara rupiah offshore, kontrak nondeliverable forward (NDF) rupiah 1 bulan ditutup melemah Jumat pekan lalu di pasar New York di posisi Rp15.610/US$. Pagi ini, kontrak NDF rupiah bergerak sedikit ke Rp15.611/US$. Sementara NDF 1 pekan stabil di Rp15.602/US$.

Pada perdagangan terakhir Jumat lalu di pasar spot rupiah ditutup di Rp15.595/US$ melemah tipis 0,03% dibanding level penutupan hari sebelumnya. Sementara kurs tengah JISDOR Bank Indonesia mencatat rupiah menguat 0,26% di Rp15.589/US$ dibanding hari sebelumnya dan mencetak penguatan mingguan 0,41%.