Logo Bloomberg Technoz

Mata Uang Negara-Negara Asia Kompak Melemah, Rupiah Ikut Terseret

Tim Riset Bloomberg Technoz
23 February 2024 15:00

Karyawan merapihkan uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan merapihkan uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Jelang penutupan pasar spot pada hari terakhir perdagangan pekan ini, Jumat (23/2/2024), rupiah masih bergerak di kisaran sempit cenderung tertekan seiring dengan pelemahan semua mata uang Asia siang ini.

Mengawali hari ini, rupiah sejatinya berhasil tampil perkasa meninggalkan zona Rp15.600-an dan sempat menyentuh level terkuat di Rp15.575/US$ hari ini. Namun, memasuki sesi siang, arah angin berbalik menekan rupiah dan kini nilainya tertahan di kisaran Rp15.600/US$ pada pukul 14:46 WIB.

Semua mata uang Asia siang ini melemah nilainya terhadap dolar Amerika Serikat di kala indeks dolar AS yang mengukur kekuatan the greenback terhadap enam mata uang utama dunia, masih melanjutkan tren pelemahan.

Peso Filipina menjadi mata uang Asia terlemah sampai siang ini, sudah kehilangan 0,39%, disusul oleh baht Thailand yang melemah 0,24%, lalu won Korea Selatan yang tergerus 0,19% dan ringgit Malaysia yang kehilangan nilai 0,15%.

Pelemahan rupiah cenderung terbatas, tertahan oleh gerak dolar AS yang melemah. Namun, pembalikan arah dari menguat menjadi lesu jelang berakhirnya pasar kemungkinan akibat sentimen pemberat dari pasar saham di mana IHSG tergerus 0,85%. Sementara pasar surat utang masih lebih tangguh dengan yield semua tenor bergerak turun terutama tenor 10 tahun yang terkikis 2,1 bps ke 6,54% siang ini.