Logo Bloomberg Technoz

Sikap BCA Jika Ada Skenario Bunga Fed & BI Turun

Mis Fransiska Dewi
22 February 2024 17:10

Kembang api menyala di samping logo BCA saat malam pergantian tahun di Bundaran HI, Senin (1/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Kembang api menyala di samping logo BCA saat malam pergantian tahun di Bundaran HI, Senin (1/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) atau BCA mengatakan pemangkasan suku bunga the Fed atau Fed Fund Rate (FFR) dan Bank Indonesia belum tentu menjadi kabar yang baik. 

Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Jahja Setiaatmadja mengungkapkan, kondisi itu tergantung dari setiap perbankan dalam membentuk portofolio pendanaan mereka, karena ada bank yang memiliki rasio dana murah atau Current Account Saving Account  (CASA) yang besar, namun time deposit tidak terlalu banyak.

“Tapi ada juga bank-bank yang time depositnya justru sangat besar. Kalau kita lihat tipikal daripada CASA yang lalu tidak terlalu banyak terjadi pergerakan harganya yang menyesuaikan itu time deposit,” kata Jahja di kanal Youtube Mirae Asset Sekuritas Indonesia bertajuk “Pertumbuhan Berkelanjutan Ala BCA” pada Kamis (22/2/2024).

 “Jadi, artinya yang memungkinkan turun adalah time deposit bahkan bisa saja kita menurunkan time deposit sebelum ada sinyal dari pemerintah atau BI menurunkan suku bunga itu bisa saja. Namun catatan untuk kredit karena kredit bunga acuan BI itu sudah naik 2,25%.”

Jahja menyebut, selama kurun waktu itu, hampir tidak ada bank yang menaikkan suku bunga atau menurunkan bunga. Bahkan, dalam persaingan bank ada yang menurunkan suku bunga.  “Jadi catatan di sini bunga acuan naik tapi kredit tidak naik,” ujarnya.