"Karena ini mengganggu fokus, konsentrasi para pelajar untuk bisa memenuhi kegiatan belajar-mengajar yang lebih efektif," tegasnya.
Kak Seto pun meminta agar pihak sekolah maupun komite sekolah untuk bekerja sama mencegah terjadinya perundungan. Dia menyerukan agar sekolah menciptakan lingkungan yang ramah untuk anak.
Untuk itu, Kak Seto mengatakan perlunya kesadaran dari para siswa bahwa pelaku perundungan dapat terancam terkena sanksi pidana anak.
"Pembinaannya tentu bersumber UUD perlindungan anak dan juga UUD sistem peradilan pidana anak. Artinya, para pelaku yang melanggar kesepakatan untuk tidak melakukan kekerasan bullying sesama siswa bisa dipidana. Artinya juga pemidanaan lewat LPKA, Lembaga Pembinaan Khusus Anak dimana upayakan cara edukatif agar perulaku ini tak terulangi lagi," jelasnya
Sebelumnya, belasan siswa SMA Binus Serpong telah dipolisikan atas dugaan melakukan tindakan bullying terhadap adik kelasnya. Pelaku di antaranya masuk dalam 'Geng Tai' yang disebut merupakan anak artis, presenter televisi, hingga pejabat. Salah satu anak yang paling hangat dibicarakan adalah putra dari Vincent Rompies bernama Legolas.
Pihak SMA Binus Serpong, melalui siaran pers yang diterima wartawan, mengatakan selalu berkomitmen terhadap keselamatan dan kesejahteraan siswa, staf, dan sekolah secara keseluruhan. "Oleh karena itu, kami menangani masalah ini dengan sangat serius dan secara aktif berupaya mengatasinya dengan cara menyeluruh dan tepat," ujar Kepala Sekolah SMA Binus Serpong, Corey David Allison.
(dec/del)
