Logo Bloomberg Technoz

Tak Kuat Tekanan Inflasi, Negara-negara Maju Alami Resesi di 2023

News
15 February 2024 18:00

Ilustrasi resesi zone euro. (Sumber: Bloomberg)
Ilustrasi resesi zone euro. (Sumber: Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Ekonomi dunia sempat mengalami keterpurukan karena pandemi covid-19 yang terjadi dari akhir 2019 hingga 2022. Selama periode tersebut banyak negara, termasuk negara-negara maju berjuang menyelamatkan diri karena aktivitas ekonomi menyusut dan rantai distribusi dunia terganggu. 

Setelah pandemi covid-19 reda, persoalan ekonomi masih belum selesai. Konflik geo politik, yang dimulai dari perang Rusia dan Ukraina awal 2022 kembali memukul ekonomi dunia, kenaikan harga energi menjadi pukulan berat bagi negara-negara maju di kawasan Eropa dan Amerika Serikat yang merupakan dua kubu ekonomi terbesar dunia. 

Inflasi merajalela hampir di semua penjuru dunia dampak dari kenaikkan harga energi. Inilah yang membuat ekonomi sejumlah negara mengalami kontraksi di 2023, terbaru ada Jepang dan Inggris yang resmi mengumumkan secara teknikal mengalami resesi karena dalam dua kuartal berturut-turut mengalami kontraksi ekonomi.

Jepang

Ekonomi Jepang menyusut pada kuartal kedua karena permintaan domestik yang lemah. Dilaporkan Kantor Kabinet pada Kamis (15/2) produk domestik bruto (PDB) mengalami kontraksi pada tingkat tahunan sebesar 0,4% di tiga bulan terakhir tahun lalu, menyusul revisi penurunan sebesar 3,3% di kuartal sebelumnya.