Logo Bloomberg Technoz

Harga Beras Diramal Turun Akhir Maret, Sayangnya Tak Signifikan

Dovana Hasiana
15 February 2024 09:50

Beras putih./Bloomberg-Veejay Villafranca
Beras putih./Bloomberg-Veejay Villafranca

Bloomberg Technoz, Jakarta - Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) memprediksi penurunan harga beras bisa terjadi pada akhir Maret 2024, meski tidak akan terjadi secara signifikan.

Ketua Umum Perpadi Sutarto Alimoeso mengatakan penurunan harga yang tidak signifikan terjadi karena produksi beras pada periode panen raya tersebut diestimasikan turun dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Dalam kaitan itu, Perpadi juga menunggu langkah yang dilakukan pemerintah untuk mengawal panen raya lantaran hal tersebut juga akan sangat berpengaruh terhadap penurunan harga beras. 

“Berdasarkan pengamatan lapangan di beberapa sentra padi, panen besar akan terjadi pada akhir Maret, tetapi tidak sebesar panen raya yang biasa terjadi. April juga masih panen agak besar. Fenomena yang terjadi ada perubahan yaitu panen raya tidak sebesar biasanya, justru turun. Harga beras bisa turun tergantung pemerintah, apakah yang dilakukan sudah tepat,” ujar Sutarto saat dihubungi Bloomberg Technoz.

Berdasarkan rekapitulasi Badan Pusat Statistik (BPS) dalam data Kerangka Sampel Area (KSA) pengamatan Desember 2023 yang diolah Badan Pangan Nasional (Bapanas) per 25 Januari 2024, produksi beras pada Maret 2024 diprediksi mencapai 3,51 juta ton atau berada di atas kebutuhan konsumsi yang mencapai 2,54 juta ton. Artinya, produksi beras pada Maret 2024 berpeluang mengalami surplus sebesar 0,97 ton.

Penggilingan padi./Bloomberg- Luke Duggleby