Logo Bloomberg Technoz

Tambang Nikel di Luar RI Ramai-Ramai Tutup, Harga Bisa Pulih?

Sultan Ibnu Affan
06 February 2024 14:10

Sebuah truk di tambang nikel terbuka Tim King Pit Wilayah Barat NL di Spotted Quoll, di Forrestania, Australia Barat./Bloomberg-Ron D'Raine
Sebuah truk di tambang nikel terbuka Tim King Pit Wilayah Barat NL di Spotted Quoll, di Forrestania, Australia Barat./Bloomberg-Ron D'Raine

Bloomberg Technoz, Jakarta – Raksasa pertambangan global belakangan kompak menutup operasi tambang nikel di sejumlah negara, selain Indonesia. Fenomena ini dinilai dapat memulihkan harga komoditas itu, setelah terjerembap cukup dalam sepanjang tahun lalu sebagai imbas pasokan yang berlebih.

Fenonema penutupan tambang nikel milik penambang-penambang top global seperti BHP Group, Panoramic Resources Ltd, IGO Ltd, Wyloo Metals Pty Ltd, dan First Quantum Minerals Ltd diharapkan dapat menyeimbangkan suplai dan permintaan nikel setelah harganya terjun bebas lebih dari 43% setahun terakhir. 

"Dengan penutupan tambang tersebut akan terjadi keseimbangan baru. Suplai akan berkurang, sehingga harga akan meningkat kembali," ujar Ketua Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (Perhapi) Rizal Kasli kepada Bloomberg Technoz.

Rizal berpendapat fenomena penyetopan operasi tambang nikel di beberapa negara sejatinya merupakan strategi para perusahaan dalam mempertahankan proses bisnisnya.

Bijih nikel./Bloomberg-Andrey Rudakov

Tekan Ongkos Produksi