Logo Bloomberg Technoz

Bursa Saham Asia Bersiap Dibuka Beragam, China Masih Jadi Fokus

News
06 February 2024 08:10

Ilustrasi Bursa Asia. (Dok: Bloomberg)
Ilustrasi Bursa Asia. (Dok: Bloomberg)

Jason Scott - Bloomberg News

Bloomberg, Data ekonomi yang kuat telah mengurangi kemungkinan Bank Sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) beralih ke pelonggaran moneter dengan cepat. Hal ini membuat obligasi Asia siap mengikuti penurunan Treasury AS. Pasar saham di kawasan ini bersiap untuk pembukaan yang beragam.

Imbal hasil acuan Australia 10 tahun naik pada hari Selasa (6/2) pagi setelah Treasury AS kembali tertekan oleh spekulasi bahwa optimisme mengenai disinflasi mungkin telah berlebihan. 

Saham di Sydney turun dan ekuitas Tokyo bersiap untuk dibuka lebih rendah. Sementara saham terkait China yang terpukul dapat menikmati pemulihan yang langka setelah aksi jual yang berkepanjangan.

Di Wall Street, baik obligasi dan saham jatuh pada hari Senin (5/1) setelah data menunjukkan indeks jasa Institute for Supply Management mencapai level tertinggi dalam empat bulan. Sementara harga mengalami kenaikan. Berita tersebut menggemparkan perdagangan ketika investor sudah mencerna pandangan hati-hati dari beberapa pejabat The Fed termasuk Jerome Powell.