Bloomberg Technoz, Jakarta -Capres nomor urut 01, Anies Baswedan membanggakan salah satu proyeknya saat menjabat Gubernur DKI Jakarta yaitu pembangunan jalur sepeda. Cek fakta kondisi terkini proyek jalur bercat hijau tersebut.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sendiri tengah mendapat gugatan dari komunitas pesepeda Bike to Work (B2W) atas dugaan malpraktik keamanan jalur sepeda. Pemerintah dituduh membongkar sejumlah pembatas atau pengaman jalur sepeda yang justru membahayakan para peseda.
Pada saat ini, jalur sepeda memang hanya ramai digunakan pesepeda pada pagi hari setelah subuh dan saat akhir pekan. Di luar waktu tersebut, jalur sepeda cenderung sepi. Akibatnya, jalur yang dipasangi pembatas itu lebih sering dimanfaatkan para pengguna sepeda motor. Banyak bagian berlubang dan rusak dan tanpa pengaman.
Pemprov DKI pun sudah pernah mengkonfirmasi hilangnya pembatas bentuk stick cone pada jalur sepeda disebabkan kerusakan. Mereka mengklaim sejumlah kendaraan bermotor menabrak dan merusak pembatas tersebut.
Di sisi lain, Pemprov mengklaim tak memiliki anggaran yang cukup untuk membuat stick cone baru. Anggaran perawatan pun sudah sangat berkurang dan minim.
Anies pada awalnya ingin membangun jalur sepeda di Jakarta sepanjang 535,68 km pada 2026. Akan tetapi, hingga lengser, dia hanya mampu membangun sepanjang 309,5 km.
Jalur sepeda itu terdiri dari jalur terproteksi yang dibatasi menggunakan stick cone; jalur share atau berbagi dengan pengguna jalan lain yang dibatasi markah jalan; dan jalur di atas trotoar.
Akan tetapi, proyek tersebut terhenti usai Pemprov tak memasukkan anggaran pembangunan jalur sepeda. Pemprov menghapus rencana anggaran pembangunan jalur sepeda sebesar Rp38 miliar dan anggaran evaluasi jalur sepeda sebesar Rp1,9 miliar.
Pada 2023, Pemprov hanya menganggarkan Rp7,5 miliar yang berfokus pada perawatan 13 jalur sepeda existing.
(dov/frg)