Logo Bloomberg Technoz

Partisipasi di Pemilu 2024 Ditargetkan 79,5%

Krizia Putri Kinanti
13 March 2023 12:32

Wakil Presiden (Wapres) RI Ma'ruf Amin. (Tangkapan layar via Youtube Humas BNPT)
Wakil Presiden (Wapres) RI Ma'ruf Amin. (Tangkapan layar via Youtube Humas BNPT)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pemilu 2024 akan menjadi sejarah baru dalam politik Indonesia karena pemilihan umum dilakukan serentak yakni pada tahun yang sama dengan pemilihan kepala daerah (pilkada). Pemilihan presiden dan pemilihan legislatif juga dilangsungkan serentak.

Pemilu akan diadakan pada 14 Februari 2024 dan pilkada diadakan 27 November 2024. Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menyebut, tingkat partisipasi Pemilu 2024 akan diupayakan lebih tinggi. Diketahui partisipasi dalam pemilu menjadi ukuran kualitas pemilu dalam satu negara. Semakin banyak partisipasi maka semakin baik kualitas demikrasi melalui kerelaan warga menggunakan hak politiknya.

Menurut data dari Kementerian Dalam Negeri, pada Pilpres 2019, partisipasi pemilih Indonesia 81,97% yakni lebih tinggi dibandingkan negara-negara demokrasi lainnya seperi Amerika Serikat yang tingkat partisipasi pemilih hanya sebesar 66,9% dan Korea Selatan sebesar 66,21%.

Sementara Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, sayangnya pengalaman pemilu yang lalu menunjukkan terjadinya polarisasi yang tajam di masyarakat. Sebagian besar pendukung saling memojokkan dan pemilu seolah kontraproduktif karena berpotensi memecah belah bangsa.

"Sehingga arahan terkait Pemilu 2024, partai politik peserta pemilu agar memberikan instruksi kepada kader dan simpatisannya untuk menggunakan cara-cara kampanye yang santun dan beradab. Kita tunjukkan bahwa bangsa kita adalah bangsa yang adil dan beradab," ujarnya pada diskusi "Cegah Polarisasi Sosial dan Politik Identitas yang Mengarah pada Terorisme dalam Pemilu 2024, Senin (13/3/2023) sebagaimana disiarkan dari kanal YouTube @BNPT.

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian. (Tangkapan layar via Youtube Humas BNPT)

Sementara Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menuturkan bahwa keberhasilan tahun pemilu antara lain karena pemilu berlangsung aman dan lancar, mengikuti aturan namun juga partisipasinya harus tinggi. Pemilu aman artinya tidak terjadi konflik yang dapat merusak persatuan. Selain itu pemerintahan harus bisa berjalan lancar.

"Kita pernah mengalami terjadinya politik identitas pada 2019 dan kita tidak mengharapkan itu terjadi pada 2024. Target partisipasi pemilih pada Pemilu 2024 sebesar 79,5%," kata Tito.